Gojek dan Tokopedia kini berada di tahap akhir kesepakatan merger senilai 18 miliar dolar AS (sekitar Rp263,3 triliun). Kabarnya, 2 perusahaan itu akan membentuk entitas gabungan bernama GoTo.
Melansir The Information, Rabu (14/4/2021), kesepakatan itu harapannya akan tercapai bulan ini. Berdasarkan laporan itu, Petinggi Gojek akan mengisi posisi manajemen puncak kedua perusahaan.
"Gojek kabarnya akan memiliki 60% saham di entitas gabungan GoTo, sedangkan Tokopedia mengendalikan sisanya," begitu menurut laporan KrAsia.
Baca Juga: Saat Bitcoin Loyo, Deretan Altcoin Ini Justru Melambung, Bro!
Baca Juga: Grab Mau IPO di Bursa Amerika, Prediksi Valuasinya Rp580 T
Isu merger Gojek-Tokopedia sudah beredar sejak awal 2021--setelah diskusi merger Gojek dan Grab berantakan. Sebab, bersatunya Grab-Gojek akan memicu masalah karena praktik monopoli. Di sisi lain, layanan Gojek-Tokopedia justru saling melengkapi.
Sebagai contoh, Tokopedia akan memperoleh akses ke sumber logistik Gojek demi membuat layanannya efisien; mitra penjual Tokopedia juga berpeluang mencari pembiayaan dari Bank Jago, bank digital yang dapat dukungan Gojek.
Penggabungan iu akan memperkuat 2 perusahaan dan membantunya bersaing dengan Grab dan Sea dari Singapura.
Sayangnya, Gojek dan Tokopedia belum berkomentar soal kemunculan GoTo. Namun, kedua perusahaan telah 'membocorkan' kode-kode yang mengindikasikan merger itu akan terjadi. Contohnya ada di iklan Ramadan terbaru Tokopedia.
Gojek dan Tokopedia merupakan 2 perusahaan raksasa dengan valuasi masing-masing 10,5 miliar dolar AS dan 7,5 miliar dolar AS. Gojek punya 2 juta mitra pengemudi dan 900 ribu pedagang; sedangkan Tokopedia mengklaim memilliki 9,9 juta pedagang.