ICDX dan ICH bersama mitra strategisnya ABX, Australia dan Kinesis AG, Liechtenstein memberikan akses ke sistem perdagangan fisik emas internasional secara luas untuk Pos Indonesia. Lembaga-lembaga ini juga memberikan kepastian pasokan likuiditas pasar untuk transaksi pembelian fisik emas secara langsung ke sistem likuiditas pasar internsional.
Dengan volume transaksi yang mencapai 1,2 miliar dolar AS pada Maret 2021 dalam sistem transaksi Kinesis AG, diharapkan juga akan memberikan pasokan likuiditas terukur untuk Pos Indonesia. Hal ini sekaligus sebagai bentuk proteksi terhadap proses transaksi yang dilakukan masyarakat.
PosGO Syariah ini akan secara resmi diluncurkan pada 21 Mei mendatang. Aplikasi ini baru bisa diakses melalui playstore. Dengan membidik generasi muda mulai usia 17 tahun, PosGO Syariah ditargetkan dapat menarik 100 ribu pengguna di tahap awal.
Sementara itu, SVP Sales and Marketing Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia, Haris mengatakan, Proyek Bisnis Syariah yang dikembangkan oleh Pos Indonesia merupakan sebuah langkah awal perusahaan merambah industri syariah. Haris melihat, industri syariah memiliki potensi pertumbuhan yang positif baik di Indonesia maupun di global.
"Kami melihat ada peluang di bisnis syariah karena industri ini menunjukkan tren yang positif. Untuk bisa masuk ke bisnis ini, kami menyiapkan unit bisnis syariah, salah satu produk yang diluncurkan adalah PosGO Syariah," tutup Haris.