EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah mencatatkan laju sektor konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan sebesar 93,4 pada Maret 2021. Angka ini bergerak dari posisi Januari dan Februari 2021 masing-masing 84,9 dan 85,8.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kenaikan sektor tersebut akan terjadi pada kuartal dua 2021 karena kepercayaan masyarakat untuk melakukan mobilitas dan berbelanja meningkat, meskipun ada larangan mudik. Namun Sri Mulyani tak merinci angka perkiraan sektor konsumsi rumah tangga.
“Ini artinya konsumen di Indonesia memiliki keyakinan yang membaik. Kami yakin konsumsi diperkirakan menguat pada kuartal kedua 2021. Ini yang jadi basis confidence, seperti terlihat dari indeks penjualan ritel mengalami peningkatan pada Maret sebesar 182,3 poin dari sebelumnya 179 poin,” ujarnya saat konferensi pers APBN Kita secara virtual, Kamis (22/4).
Sri Mulyani menyebut peningkatan konsumsi juga didorong aktivitas konsumsi masyarakat seperti sektor makanan, minuman, informasi, pakaian, perlengkapan rumah tangga, dan rekreasi.
"Keempat faktor tersebut akan mendorong konsumsi kuartal dua 2021 akan mengalami akselerasi yang positif dan signifikan. Tentu dengan catatan menjaga agar Covid-19,” ucapnya.
Ke depan angka sektor konsumsi juga diyakini mengalami kenaikan signifikan. Hal ini karena adanya rebound dari aktivitas konsumsi tahun lalu.
"Aktivitas konsumsi sekitar bulan Lebaran diperkirakan masih akan meningkat dan juga ada faktor technical rebound karena kuartal dua 2020 lalu Indonesia mengalami kontraksi yang paling dalam yaitu di atas lima persen,“ ucapnya.
Tercatat pada kuartal dua 2020, laju konsumsi rumah tangga minus 5,51 persen secara tahunan.