Jumat 23 Apr 2021 14:36 WIB

Sri Mulyani: Pemakaian Konsumsi Listrik Tumbuh 3,3 Persen

Realisasi itu berbanding terbalik dengan Februari 2021 minus empat persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Petani menyalakan lampu di rumah pohon penjaga ladang di Korong Patamuan, Nagari Padang Alai, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Sabtu (20/2). Pemerintah mencatatkan konsumsi listrik mengalami kenaikan sebesar 3,3 persen per Maret 2021.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Petani menyalakan lampu di rumah pohon penjaga ladang di Korong Patamuan, Nagari Padang Alai, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Sabtu (20/2). Pemerintah mencatatkan konsumsi listrik mengalami kenaikan sebesar 3,3 persen per Maret 2021.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Pemerintah mencatatkan konsumsi listrik mengalami kenaikan sebesar 3,3 persen per Maret 2021. Adapun realisasi itu berbanding terbalik dengan Februari 2021 minus empat persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan sektor konsumsi listrik menunjukkan pertumbuhan positif. “Tren konsumsi listrik berbalik arah dari minus empat persen, sekarang jadi positif," ujarnya berdasarkan data APBN KiTa seperti dikutip Jumat (23/4).

Menurutnya pemakaian listrik di berbagai industri juga mengalami kenaikan. Hal ini menggambarkan kegiatan produksi mulai pulih.

"Kelompok industri pertama kalinya tumbuh positif semenjak Juli 2020 sebesar 4,3 persen," ucapnya.

Sri Mulyani menyebut realisasi konsumsi listrik sejalan dengan Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur ke level 53,2. Adapun realisasi ini naik dari bulan sebelumnya berada pada level 50,9.

"Ini menunjukkan peningkatan aktivitas produksi," ucapnya.

Selanjutnya tingkat mobilitas masyarakat juga menunjukkan kenaikan sejak Maret 2021. Hal ini sejalan dengan indeks keyakinan masyarakat yang mulai pulih.

"Angka ini mendekati level mobilitas pra covid-19, jadi berharap mobilitas konsumsi seiring yang akan mendorong perekonomian Indonesia," ucapnya.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement