Investasi Bitcoin meningkat di Indonesia, bersamaan dengan penyebaran aset kripto yang lebih cepat di negara berkembang daripada negara maju, menurut Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI). Ada pula peningkatan investor institusional.
ABI mencatat, setidaknya 8 bursa pedagang aset kripto yang terdaftar di Bappebti, yakni: Luno, Indodax, Rekeningku, Bitocto, Zipmex, Pintu, Upbit, dan Digital Exchange Indonesia.
"Terdapat perkembangan crypto asset di Indonesia yang signifikan dan regulasi di Indonesia mendukung investasi pada aset kripto karena telah diklasifikasi sebagai komoditas melalui Peraturan Menteri Perdagangan no 99 tahun 2018," jelas Chairman ABI, Oham Dunggio, dikutip Jumat (23/4/2021).
Baca Juga: Harap Simak! Pemilik Kripto Harus Lapor Total Return, Kata ....
Akan tetapi, investasi juga memiliki risiko; termasuk aset digital seperti Bitcoin. Oleh karena itu, masyarakat perlu memerhatikan beberapa hal jika ingin memulai investasi Bitcoin.
Oham berkata, "Perlu dipahami bahwa investasi juga memiliki risiko, sehingga masyakarat harus membaca lebih dahulu tentang asset kripto termasuk faktor untung dan rugi."
Lebih lanjut, pelaku usaha marketplace Bitcoin mencoba menjabarkan proyeksi positif akan perkembangan Bitcoin ke depannya. Menurut CEO dan Founder Indodax, Oscar Darmawan, sudah terlihat tren bullish dari Bitcoin pada awal 2021.
"Jika permintaan terus bertambah, kemungkinan besar harga Bitcoin akan kembali naik, meski saat ini sudah tinggi. Hal ini berpengaruh di manapun," ujarnya.
Namun, kenaikan itu bisa saja tak terjadi secara langsung. Oscar menambahkan, perlu ada koreksi lebih dulu. Mengapa?
Ia bilang, "Karena pada saat koreksi, biasanya banyak orang yang membeli untuk memanfaatkan momen harga Bitcoin yang turun."