EKBIS.CO, JAKARTA-- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatat penggunaan transaksi digital melalui Mobile Banking sebesar Rp 138 triliun per kuartal satu 2021. Adapun realisasi ini tumbuh 33,2 persen dibandingkan periode sama tahun 2020 sebesar Rp 103 triliun.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan peningkatan transaksi digital ini didukung oleh perubahan perilaku transaksi masyarakat akibat adanya pandemi Covid-19.
"Pandemi telah mengakselerasi perubahan perilaku masyarakat untuk mengalihkan transaksinya dari cabang dan channel konvensional seperti ATM kepada layanan digital," ujarnya saat konferensi pers virtual seperti dikutip Selasa (26/4).
Menurutnya peningkatan pengguna maupun transaksi digital melalui fasilitas perbankan bagi nasabah ritel ini juga terjadi seiring dengan semakin tingginya kepercayaan masyarakat atas layanan tersebut. Tercatat kuartal satu 2021, jumlah pengguna layanan digital sebanyak 8,56 juta atau tumbuh 58,4 persen dibandingkan kuartal satu 2020 sebanyak 5,41 juta nasabah.
Dari jumlah transaksi yang dilakukan melalui BNI Mobile Banking sebanyak 95 juta pada triwulan satu 2021 atau meningkat 50,4 persen dari periode sama tahun lalu sebanyak 63 juta transaksi.
“Tingginya animo pengguna BNI Mobile Banking ikut disebabkan oleh berbagai fitur baru yang diluncurkan untuk memperkuat dan melengkapi layanan lain di dalamnya,” ucapnya.
Adapun layanan itu antara lain Biometric Login, pembukaan rekening secara digital dengan fitur pengenalan wajah atau face recognition, peminjaman dana, pengelolaan tagihan kartu kredit, pengembangan e-wallet hingga pengembangan QR payment.
"Inovasi fitur ini mendapatkan apresiasi dari penggunanya tercermin dari meningkatnya rating aplikasi BNI Mobile Banking pada Android Play Store dari 3,6 per Agustus 2020 menjadi 4,9 pada Maret 2021," ucapnya.
Sementara Direktur IT dan Operasi BNI YB Hariantono menambahkan digitalisasi layanan perbankan yang terus dikembangkan perseroan berhasil mendorong kinerja bank plat merah tersebut selama masa pandemi. Pada masa pandemi Covid-19 telah mengakselerasi perubahan perilaku masyarakat untuk mengalihkan transaksinya dari cabang dan channel konvensional seperti ATM kepada layanan digital.
"Perseroan menyikapi hal ini dengan melakukan percepatan transformasi layanan digital yang berfokus pada tiga layanan champion," ucapnya.
Menurutnya ketiga layanan tersebut antara lain pertama, peningkatan kapabilitas mobile banking secara berkelanjutan pada segmen konsumer. Kedua, peningkatan platform transactional banking yang kuat yaitu melalui produk BNI Direct dan solusi cash management terintegrasi untuk segmen korporasi.
“Ketiga, perluasan layanan digital BNI melalui kerjasama dengan fintech, e-commerce, serta ekosistem bisnis lainnya melalui Application Programming Interface atau API Digital Service BNI,” ucapnya.
Dalam kesempatan ini, BNI juga mencatat jumlah nasabah cash management pada Maret 2021 sebanyak 72 ribu, meningkat 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan volume transaksi sebesar Rp 968 triliun atau meningkat 22,7 persen.
“Pencapaian ini mempertegas inisiatif BNI untuk terus meningkatkan layanan digital tidak hanya kepada nasabah ritel, namun juga kepada nasabah korporasi dan UMKM yang jumlahnya mencapai 83,6 persen dari total kredit yang disalurkan,” ucapnya.
BNI juga memastikan investasi berkelanjutan di platform transactional banking akan terus menjadi prioritas, mengingat hampir separuh dari dana murah BNI berasal dari nasabah aktif pengguna BNI Direct. Selain itu, BNI memastikan kerja sama dengan fintech, e-commerce, serta ekosistem bisnis lainnya melalui Application Programming Interface/ API Digital Service telah berkembang pesat.
Saat ini, BNI telah menyediakan 238 API services, terbanyak di antara bank di Indonesia, dengan jumlah pengguna lebih dari 3.000 klien, meski layanan ini baru berkembang sejak 2018.
Layanan digital ini telah mendapatkan pengakuan internasional sebagai pemenang Best Overall Developer Portal-Community Prize Nominees pada November 2020 dengan menyisihkan 32 pesaing dari berbagai korporasi global.