Ahad 02 May 2021 11:44 WIB

Per April, Realisasi PEN capai Rp 134,07 Triliun

Ekonomi diprediksi rebound dan tumbuh sampai 5,4 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) hingga April mencapai Rp 134,07 triliun.
Foto: SIGID KURNIAWAN/ANTARA
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) hingga April mencapai Rp 134,07 triliun.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Pemerintah optimistis seiring dengan penanganan pandemi Covid-19 yang semakin membaik maka ekonomi Indonesia akan membaik. Realisasi program pemulihan ekonomi nasional (PEN) hingga April mencapai Rp 134,07 triliun.

“Ekonomi Indonesia juga diprediksi rebound pada tahun ini dan diproyeksikan ekonomi kita akan tumbuh 4,5 sampai 5,3 persen pada 2021 dan 5,4 sampai enam persen pada 2022,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi seperti dikutip Ahad (2/5).

Baca Juga

Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut, menurutnya, pemerintah melakukan reformasi struktural yang akan menjadi faktor pendongkrak ekonomi untuk jangka menengah dan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk pemulihan jangka pendek sebesar Rp 699,43 triliun dan realisasi per April 2021 sebesar Rp 134,07 triliun atau 19,2 persen dari pagu.

Pemulihan ekonomi, jelas Airlangga, sedang berlangsung dan tercermin dari berbagai lini indikator yang menunjukkan perbaikan dari sisi konsumsi, indeks keyakinan konsumen, penjualan ritel, hingga penjualan kendaraan bermotor yang meningkat 28 persen pada Maret seiring dengan insentif PPnBM.

“Begitu juga dengan kegiatan dunia usaha yang telah berada di level positif dan diproyeksikan meningkat pada triwulan kedua 2021. Indeks PMI juga terus berada sektor ekspansif, sektor ekspor dan impor bahan baku dan modal juga menunjukkan peningkatan dan ini menunjukkan geliat dunia usaha yang sudah mendekati pulih,” ungkapnya.

Airlangga menyebut belanja masyarakat yang meningkat pada April sebesar 32,48 persen dan penerimaan industri juga meningkat dengan mencetak pertumbuhan 10,26 persen.

Maka itu pemerintah berupaya mewujudkan pemulihan ekonomi melalui sinergi dan koordinasi yang baik dengan perguruan tinggi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing investasi dan mengajak perguruan tinggi agar bersinergi dengan pemerintah untuk meningkatkan daya saing investasi.

“Penanganan pandemi yang diupayakan pemerintah dan didukung masyarakat mulai menunjukkan hasil yang semakin baik,” ucapnya.

Tercatat tren harian kasus Covid-19 secara nasional terus menurun dengan persentase kasus aktif yang lebih rendah dibandingkan global. Hal ini juga selaras dengan tingkat kesembuhan yang juga lebih baik dari global.

“Percepatan vaksinasi juga terus diupayakan pemerintah untuk mencapai target 500 ribu dosis per hari. Per 27 April sebanyak 19,1 juta dosis vaksin telah disuntikkan,” ucapnya.

Selain itu, sebagai upaya untuk keluar dari middle income trap pada 2045, pemerintah menjalankan transformasi struktural dengan meningkatkan investasi dan akselerasi pertumbuhan ekonomi melalui pengesahan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

“UU Cipta Kerja dan peraturan pelaksanaannya mendapatkan apresiasi positif dari berbagai lembaga internasional dan pemerintah menerapkan peraturan menteri dan K/L sebagai pedoman pelaksanaan teknis dan diharapkan sistem online single submission akan beroperasional pada Juli 2021,” ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement