EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah menyerap dana Rp 10 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 19,9 triliun.Keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima di Jakarta, Selasa (4/5), menyebutkan hasil lelang sukuk ini memenuhi target indikatif Rp 10 triliun.
Jumlah dimenangkan untuk seri SPNS05112021 sebesar Rp 1,15 triliun serta imbal hasil rata-rata tertimbang 3,2248 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo 5 November 2021 ini mencapai Rp 1,93 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 3,15 persen dan tertinggi 3,28 persen.
Untuk seri PBS027, jumlah dimenangkan mencapai Rp 6,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,82968 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2023 ini mencapai Rp 7,67 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 4,72 persen dan tertinggi 5,00 persen.
Untuk seri PBS017, jumlah dimenangkan mencapai Rp 1,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,73928 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2025 ini mencapai Rp 2,61 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,68 persen dan tertinggi 6,1 persen.
Untuk seri PBS029, jumlah dimenangkan mencapai Rp 0,35 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,57837 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo 15 Maret 2034 ini mencapai Rp 2,34 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,55 persen dan tertinggi 6,73 persen.
Untuk seri PBS004, jumlah dimenangkan mencapai Rp 0,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,66917 persen.Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Februari 2037 ini mencapai Rp 2,59 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,66 persen dan tertinggi 7,25 persen.
Untuk seri PBS028, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,65 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,25886 persen.Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046 ini mencapai Rp 2,74 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,21 persen dan tertinggi 7,3 persen.
Dengan hasil lelang ini, maka realisasi penerbitan sukuk negara hingga Januari-Mei 2021 telah mencapai Rp 109,94 triliun.