EKBIS.CO, MAKASSAR -- BUMN Jasa Survei kembali melakukan sosialisasi holding Jasa Survei untuk konsolidasi menuju pembentukan holding. Surveyor Indonesia (SI), Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), dan Sucofindo, melakukan persiapan dan sosialisasi terkait strategi bisnis, operasional cabang serta laboratorium di daerah Indonesia Timur.
Kegiatan yang dihadiri oleh Direktur Utama PT Sucofindo (Persero), Bachder Djohan Buddin, Direktur Operasi PT Biro Klasifikasi Indonesia, M Cholil, Direktur Komersial 2 PT Sucofindo (Persero), M Haris Witjaksono, dan Direktur Komersial 2 PT Surveyor Indonesia, Darwin Abas serta para kepala cabang regional Timur BUMN Jasa Survei tersebut dilaksanakan di Hotel Four Points Makassar, dengan menerapkan protokol kesehatan. Seluruh peserta diwajibkan melampirkan hasil swab negatif sebelum memasuki ruangan.
Salah satu target utama pembentukan holding BUMN Jasa Survei adalah menjadi top five pemimpin pasar (market leader) di Asia Tenggara pada tahun 2024 mendatang. "Dengan menyatukan beberapa BUMN, kita berharap dapat menjadi world class dan dapat mencapai target lebih tinggi. Beberapa hal yang dapat kita lakukan adalah penggabungan kompetensi sumber daya manusia dan pengelolaan aset, sehingga kita dapat menjadi perusahaan yang dapat menguasai pasar Asia. Namun ketika kita berbicara mengenai pencapaian target lebih tinggi, tentunya harus dibarengi dengan peningkatan pelayanan kepada konsumen di wilayah Indonesia Timur," ujar Bachder dalam siaran pers, Kamis (6/5).
Wilayah operasional ketiga BUMN Jasa Survei di Indonesia Timur sebagian besar menangani sektor minyak dan gas. Sebelas sektor lainnya yaitu batu bara, pertanian, kesehatan, Transportasi, Bangunan, Informasi Teknologi, Manufaktur Industri, Produk Retail, Pemerintahan, dan Keuangan. Dengan optimalisasi ketiga Sumber Daya BUMN Jasa Survei, akan sejalan dengan efisiensi operasional pelayanan perusahaan karena pemanfaatan aset terdekat.
"Kolaborasi ini tentunya mendatangkan manfaat bagi pangsa pasar di Indonesia Timur. Kita saling mengisi agar layanan yang diberikan kepada pelanggan lebih maksimal. Saya optimistis ke depannya kita semua akan saling mengisi dan mendorong, demi kemajuan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan," ujar Cholil.
Proses pembentukan holding saat ini menunggu penandatanganan Peraturan Pemerintah oleh Presiden Republik Indonesia. "Salah satu persiapan kita dalam menghadapi pembentukan holding adalah penyusunan standar operasional prosedur, agar tidak terjadi tumpang tindih pada 12 sektor pasar yang kita tangani di Indonesia Timur. Kita akan lebih banyak berkolaborasi satu sama lain dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Kolaborasi ini menciptakan penggunaan sumber daya terdekat agar lebih mudah dijangkau oleh pelanggan," jelas Darwin Abas.
Kegiatan ini ditutup dengan diskusi untuk memberikan penjelasan lebih dalam mengenai koridor pembentukan holding kepada pimpinan titik pelayanan Jasa Survei di Indonesia Timur.
"Integrasi layanan telah kita susun agar persiapan holding ini dapat berjalan dengan baik. Kita juga telah memetakan sumber daya sesuai dengan kompetensi masing-masing secara terperinci. Kedepannya pelaku usaha tidak kesulitan dalam mendapatkan pelayanan jasa survei karena ketiga BUMN Jasa Survei telah berkolaborasi untuk pelayanan yang lebih optimal," tutur Haris.