EKBIS.CO, JAKARTA--Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) memastikan stok jagung untuk pakan aman dan tersedia cukup untuk kebutuhan. Kenaikan harga pakan juga diyakini akan bisa ditekan.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah menyampaikan, stok bahan pakan khususnya jagung di pabrik pakan meningkat pada dua bulan terakhir. Stok per bulan Maret 2021 juga bisa dikatakan masih tinggi dan tersedia cukup.
"Stok jagung di pabrik pakan dari Februari ke Maret 2021 meningkat 4,3 persen. Stok nasional per Maret 2021 ada sebanyak 660.826,63 ton. Stock ini cukup untuk memenuhi kebutuhan 32 hari kedepan dengan range kecukupan dipabrik pakan paling sedikit 32 hari di wilayah DKI dan terbanyak 70 hari di wilayah Sumatera Barat dan Lampung," ujar Nasrullah.
Ia menjelaskan, sejatinya stok jagung jagung nasional di pabrik pakan mengalami peningkatan dalam dua bulan terakhir. Stok paling banyak masih ada di Pulau Jawa dengan total 400.833,41 ton per Maret 2021 dan cukup untuk 35 hari kedepan.
Sedangkan, Kalimantan sebanyak 14.767,40 ton cukup untuk 34 hari kedepan, Sumatera sebanyak 200.778,51 ton cukup untuk 51 hari kedepan, dan Sulawesi sebanyak 44.447,31 ton cukup untuk 38 hari kedepan. Masing-masing wilayah mengalami peningkatan stok jika di/bandingkan stok bulan Februari 2021.
Nasrullah mengakui, memang harga jagung skala nasional juga mengalami peningkatan. Harga jagung dengan kadar air 15 persen di pabrik pakan bulan Maret 2021 sebesar Rp4.772 per kg. Harga ini meningkat sekitar 6.46 persen dibandingkan bulan Februari 2021, yakni sekitar Rp4.483 per kg dan meningkat sebesar 5,92 persen jika dibanding bulan Maret 2020 yakni senilai Rp 4.506 per kg.
Sementara, harga jagung terima pabrik pakan antar pulau berbeda. Pulau Jawa, jagung dengan kadar air 15 persen yaitu seharga Rp 4.791 per kg. Sementara, di Sumatera seharga Rp 4.751 per kg, Sulawesi seharga Rp 4.492 per kg dan Kalimantan seharga Rp 5.068 per kg.
"Dari harga jagung terima pabrik pakan antar pulau itu, tentunya pemerintah akan mengambil langkah-langkah jika memang terjadi kenaikan harga diluar kendali dengan melakukan intervensi, termasuk mengimpor bahan pakan sumber energi" tegas dia.
Adapun harga acuan pemerintah sesuai Permendag Nomor 07 Tahun 2020 tentang harga acuan pembelian di tingkat petani dan harga acuan penjualan di tingkat konsumen adalah Rp4.500 yang paling tinggi per kg untuk kadar air 15 persen di tingkat di konsumen.
Sedangkan harga acuan pemerintah paling tinggi sebesar Rp3.150 per kg untuk kadar air 15 persen atau paling rendah Rp2.500 per kg kadar air 35 persen di tingkat petani.
Oleh karena itu, ia berharap seluruh pihak agar bisa bersama-sama mengatasi persoalan dinamika harga jagung agar kembali dalam range harga yang normal. Pasalnya, tinggi harga jagung ini bisa berimbas pada kenaikan harga pakan.
Ia menambahkan, Kementan juga terus berupaya bergerak cepat dalam mengatasi kenaikan harga dan isu kelangkaan stok pangan. Pasalnya, pakan sangat mempengaruhi efisiensi dalam budidaya ternak karena biaya budidaya ternak menempati porsi terbesar dari total biaya produksi kurang lebih 60 persen.
"Sehingga pakan yang disediakan harus baik kualitasnya, cukup jumlahnya, dan harganya terjangkau," imbuh Nasrullah.
Nasrullah mengatakan, jika perlu, akan dilakukan rakornis agar dicarikan solusi subsitusi jagung. Tujuannya agar tidak terjadi kenaikan harga pakan yang disebabkan oleh harga jagung yang mahal.