EKBIS.CO, JAKARTA -- Harga emas dunia diperkirakan akan kembali naik di antara kuartal III dan awal kuartal IV. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyampaikan, harga emas dunia siap tembus 2.075 dolar AS di tahun ini.
"Kalau emas dunia tembus 2.075 dolar AS dengan rate Rp 14.300 maka harga logam mulia di Rp 1.054.100," katanya pada wartawan, Senin (10/5).
Setelah berbulan-bulan lesu, harga emas tiba-tiba pecah pada hari Kamis lalu mengejar ketinggalan dalam kerumunan komoditas lain seperti minyak hingga tembaga, dan bahkan kopi. Semuanya telah bereaksi terhadap tekanan inflasi yang meningkat sejak awal tahun.
Apalagi setelah rilis data ekonomi AS yang menimbulkan keraguan atas ketahanan pemulihan ekonomi. Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan hanya 266 ribu net nonfarm payrolls atau pekerjaan yang ditambahkan hingga pertengahan bulan lalu, dibandingkan dengan ekspektasi awal yang mencapai satu juta.
Tingkat pengangguran AS naik menjadi 6,1 persen dari angkatan kerja dari 6,0 persen di bulan Maret. Analis memperkirakannya turun menjadi 5,8 persen.
Selain itu, faktor lainnya adalah penggelontoran stimulus bank sentral global yang tak terbatas dan kucuran dana bagi pemerintahan negara adidaya yang begitu fantastis. Ini membuat para spekulan kembali mengalihkan dananya di safe haven.
Tsunami Covid-19 yang terjadi di India juga begitu mengerikan dalam sepekan membuat ketidakstabilan kembali tinggi. Sejumlah pihak menilai ini merupakan bencana internasional yang lebih mengerikan dari Covid-19 tahun sebelumnya, bahkan Perang Dunia II.
"Wabah tersebut sudah menyebar ke berbagai negara di belahan dunia terutama di Asia, dan ini tanda-tanda varian Covid-19 akan kembali di tahun 2021 sehingga ketakutan-ketakutan akan menggerogoti negara-negara yang sebelumnya sudah keluar dari bencana Covid-19," katanya.
Belum tersentuhnya level terendah emas di 1.600 dolar AS per troi ons maka harga emas dunia siap tembus di level tertingginya di 2.075 dolar AS. Guna untuk mencapai level harga tertinggi maka harga emas dunia harus menyentuh level resisten 1.850 dolar AS per troi ons kemudian level 1.877 dolar AS per troi ons.