Menurut perusahaan keamanan siber dan privasi digital global, Kaspersky telah mencegah 25% lebih banyak pencuri kata sandi di kawasan Asia Tenggara (SEA) selama tiga bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020.
Pencuri kata sandi (password stealers) adalah jenis malware yang bertujuan untuk mencuri informasi akun. Pada dasarnya, ini mirip dengan Trojan perbankan, tetapi alih-alih mencegat atau mengganti data yang dimasukkan, ia biasanya mencuri informasi yang sudah disimpan di komputer: nama pengguna dan kata sandi yang disimpan di browser, cookie, dan file lain yang kebetulan ada di perangkat keras atau perangkat yang terinfeksi.
Baca Juga: Peran AI pada Keamanan Siber dalam Mengembangkan Ketahanan Bisnis
"Kita mengetahui bahwa Asia Tenggara menampung pengguna media sosial paling aktif di dunia. Pada saat yang sama, kawasan ini juga menunjukkan pergeseran digital besar-besaran dengan kecepatan sangat tinggi," jelas Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/5/2021).
Saat ini, lanjutnya, Kaspersky memiliki 400 juta konsumen online, angka yang diperkirakan akan terjadi tidak sampai 2025. Oleh karena itu, para pelaku kejahatan siber juga nampaknya akan sangat tertarik untuk mengambil alih akun virtual para pengguna yang penuh dengan data keuangan dan rahasia.
Secara keseluruhan, solusi Kaspersky telah memblokir sebanyak 776.684 Trojan yang dirancang untuk mencuri akun pada kuartal awal 2021. Ini merupakan 155.942 lebih banyak insiden dibandingkan dengan 620.742 di tahun lalu.
Sementara Indonesia dan Thailand mencatat sedikit penurunan, empat negara Asia Tenggara lainnya mencatat peningkatan pada deteksi pencuri kata sandi. Singapura mencatat kenaikan tertinggi pada 79%; diikuti oleh Malaysia sebesar 61%.
Untuk meningkatkan kekuatan kata sandi dan mengamankan akun Anda, para ahli Kaspersky memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
-Periksalah kekuatan kata sandi Anda saat ini. Kaspersky memiliki alat gratis untuk membantu Anda dalam hal ini.
-Gunakan Have I Been Pwned untuk melihat apakah kata sandi Anda telah bocor secara online.
-Memperbarui kata sandi Anda secara teratur, setidaknya setiap 90 hari. Pengelola kata sandi dapat membantu Anda untuk mengingatnya.
-Menerapkan otentikasi dua faktor sehingga meskipun login dan kata sandi telah dicuri, para pelaku kejahatan siber tidak akan cukup untuk mengakses akun Anda.
-Hanya mengunduh aplikasi dari sumber tepercaya.