EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menjajaki perluasan pelayanan jasa perbankan ke kawasan Asia Timur. Termasuk Taiwan dimana saat ini Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan kerja sama ekonomi dan perdagangan.
Hal ini didukung dengan kebijakan baru Presiden Tsai Ing-Wen dalam strategi ekonomi dan perdagangannya yang disebut sebagai “The New Southbound Policy”. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang akan mengakomodir Taiwan untuk melakukan kerja sama lebih luas dengan negara-negara lain di Asia Pasifik, terutama Asia Tenggara.
BNI cepat menangkap peluang dengan menggali potensi dan menarik para pelaku usaha ekspor impor Taiwan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja sama antara BNI dan The Export Import Bank of the Republic of China (Exim Bank Taiwan) terkait pemberian fasilitas Relending Facility oleh Exim Bank Taiwan. Fasilitas Relending Facility ini digunakan untuk memfasilitasi pendanaan nasabah BNI dalam melakukan transaksi impor atas barang yang dijual oleh eksportir Taiwan.
Pendanaan untuk transaksi ini dapat dibiayai hingga 100 persen dari nilai transaksi dengan proses yang sederhana. Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan di Jakarta, Selasa (18/5) mengatakan, dengan adanya perjanjian ini, BNI dapat memberikan pembiayaan kepada importir Indonesia dari Taiwan dengan tarif yang sangat kompetitif. Langkah ini dapat membantu tumbuhnya industri dalam negeri yang berbasis ekspor dengan adanya impor bahan – bahan baku dari Taiwan.
Relending Facility oleh Exim Bank Taiwan dan BNI ini tercapai sejak Februari 2021 lalu, melalui perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh General Manager Divisi Internasional BNI Legendariah Rasuanto di Jakarta dan SVP & General Manager Department of Finance Exim Bank Taiwan Sarah Wang di Taiwan.
Saat ini, BNI telah memiliki 6 Kantor Cabang Luar Negeri yang tersebar di Singapura, Hong Kong, Tokyo, Seoul, London, dan New York. Melalui jaringan tersebut, BNI mampu bersaing dengan bank-bank domestik dalam kegiatan bisnis perdagangan internasional dan international payment.
Ke depannya, BNI akan menjadi bank milik negara yang akan Go Global dan bersaing dengan bank-bank Global. Untuk mewujudkan tujuan menjadi bank global tersebut, BNI senantiasa membuka dan memperluas kerjasama dengan bank-bank asing untuk meningkatkan bisnis internasional BNI. Dengan adanya fasilitas ini BNI berharap dapat meningkatkan transaksi ekspor dan impor Taiwan baik untuk nasabah existing maupun nasabah baru.
Di bawah kebijakan baru Presiden Tsai Ing-Wen, beberapa kerja sama antara Taiwan dan Indonesia akan segera dilakukan seperti revitalisasi ekonomi di masa Pandemi Covid-19 serta pembangunan di masa yang akan datang. Di masa Pandemi Covid-19, sektor potensial yang dikembangkan untuk kerja sama adalah sektor kesehatan.
Sektor potensial lain yang dapat dikembangkan melalui kerja sama Taiwan dan Indonesia adalah alat komunikasi, jasa penelitian dan pengembangan, keamanan IT dan pengelolaan big data, hingga memperdalam kerja sama perdagangan dalam rantai pasok manufaktur produk alat mesin, tekstil, dan teknologi.
Ke depannya, BNI juga akan terus memberikan pelayanan terbaik lainnya untuk terus menunjang transaksi internasional nasabah dan mewujudkan BNI menjadi salah satu bank global Dunia.