EKBIS.CO, JAKARTA -- Citibank NA (Citi Indonesia) membukukan laba bersih sebesar Rp 596 miliar pada kuartal satu 2021. Adapun realisasi ini turun 40,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,01 triliun.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan perusahaan berupaya menjaga tingkat likuiditas dan meningkatkan kecukupan modal di tengah pandemi Covid-19."Dengan penekanan yang kuat pada manajemen resiko, kami terus memastikan kecukupan cadangan kerugian untuk mengantisipasi potensi kerugian mengingat dampak pandemi Covid-19 yang masih berlanjut," ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Senin (24/5).
Return on equity (ROE) dan return on assets (ROA) Citi Indonesia masing-masing sebesar 14,1 persen dan 3,5 persen. Adapun kondisi likuiditas Citi Indonesia yang diindikasikan dengan lending to deposit ratio (LDR) sebesar 62,5 persen, yang didukung simpanan tumbuh lima persen pada kuartal satu 2021. Selain itu rasio NPL sebesar 1,4 persen lebih baik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar dari 2,3 persen.
Kemudian rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) Citi Indonesia per 31 Maret 2021 sebesar 28,7 persen, meningkat dari 26,3 persen dibanding periode yang sama 2020.
"Dengan tren penurunan suku bunga, kami telah merekomendasikan ke para nasabah untuk melakukan diversifikasi aset antara lain ke produk yang dapat juga memberikan proteksi jiwa dan pengaturan finansial jangka panjang, khususnya perencanaan pensiun atau pendidikan anak-anak," kata Batara.
Selain itu terjadi pertumbuhan pengguna aplikasi Citi Mobile sebesar 78 persen pada periode yang sama pada 2020. Di bawah arahan CEO Citi Jane Fraser, Citi secara global tengah melakukan transformasi bisnis yang diharapkan meningkatkan keunggulan Citi di dunia baru yang sedang dibentuk kembali oleh para nasabah atau klien yang menginginkan layanan keuangan yang lebih sederhana, cerdas, dan lebih personal.