EKBIS.CO, JAKARTA -- Asuransi syariah mencatat pertumbuhan impresif meski masih di tengah masa pandemi Covid-19. Kontribusi bruto asuransi syariah kuartal I 2021 tercatat Rp 5,82 triliun atau naik 45,2 persen (yoy).
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Tatang Nur Hidayat mengatakan, pertumbuhan asuransi syariah sangat menjanjikan di tengah kondisi perekonomian yang belum normal. Ia mengatakan, asuransi syariah masih tumbuh dengan baik di berbagai aspek.
"Kalau kita lihat kuartal I 2021 ini, asuransi syariah tumbuh sangat baik dan siap menyongsong masa-masa selanjutnya," katanya dalam konferensi pers AASI paparan kinerja asuransi syariah kuartal I 2021, Senin (7/6).
Aset asuransi syariah pada kuartal I 2021 mengalami peningkatan 7,32 persen (yoy) menjadi Rp 44,16 triliun. Porsi aset didominasi asuransi jiwa sebesar Rp 35,916 triliun atau 81,37 persen, asuransi umum sebesar Rp 6,14 triliun atau 13,91 persen, dan reasuransi sebesar Rp 2,08 triliun atau 4,71 persen.
Secara keseluruhan, industri mengalami pertumbuhan positif kecuali reasuransi syariah. Porsi kontribusi bruto sendiri didominasi oleh asuransi jiwa sebesar Rp 5,17 triliun atau 87,62 persen, asuransi umum sebesar Rp 510 miliar atau 8,59 persen, dan reasuransi sebesar Rp 221 miliar atau 3,79 persen.
Tatang mengatakan, perkembangan positif ini harus disyukuri bersama karena dapat menjadi modal industri untuk terus tumbuh menjadi lebih baik. Perkembangan asuransi syariah sangat dinanti dalam upaya membangun ekonomi syariah serta pemulihan ekonomi nasional.
"Semoga pertumbuhan yang sangat baik ini menjadi pesan bagi semua pihak, baik regulator, pelaku usaha, masyarakat, nasabah, hingga investor, bahwa industri asuransi syariah siap menyongsong peran jadi tulang punggung perekonomian syariah dan nasional," katanya.
Tatang mengatakan, perkembangan ini tentu akan menarik bagi investor. Perekonomian syariah kini semakin bergerak naik, dan tumbuh lebih baik, bahkan di luar kondisi normal. Meski ekosistem ekonomi sedang kurang kondusif, namun keuangan syariah masih tumbuh secara positif.