EKBIS.CO, JAKARTA — KB Kookmin Bank dan Bosowa Corporindo, pemegang saham KB Bukopin, akhirnya saling berjabat tangan untuk melakukan normalisasi, guna menyokong transisi dan pembenahan KB Bukopin. Di bawah Direktur Utama KB Bukopin, Rivan Achmad Purwantono, mereka pada 2023 menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 10 persen.
Rivan yang menjabat posisi ini sejak 18 Juni 2020 melakukan serangkaian transformasi untuk membenahi KB Bukopin. Rivan adalah sosok eksekutif yang lebih dari satu dasawarsa berkarier di KB Bukopin. Ia mengawali kariernya di KB Bukopin pada 2006.
Beragam posisi pernah diembannya di bank ini, antara lain Private Banking Group Head, General Manager Pengembangan Bisnis, General Manager Bisnis Konsumer, hingga terakhir Direktur Konsumer. Setelah itu, Rivan sempat berkarier di PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sebagai Direktur Keuangan pada Mei 2020.
Perjalanan Rivan menghadapi tantangan berat, karena harus bisa menyinergikan polemik antara pemilik saham bank ini antara Bosowa pasca RUPS Luar Biasa Bukopin pada 25 Agustus 2020. Termasuk masalah likuiditas yang agak seret hingga menurunnya kepercayaan nasabah. Rivan mengambil langkah lincah, yakni menjalin komunikasi dan dialog konstruktif antara KB Kookmin Bank dan Bosowa untuk menyepakati perdamaian antara kedua pemegang saham perseroan ini.
Hasilnya membuat semua pihak bisa bernapas lega. Perdamaian disepakati, KB Bukopin pun melanjutkan transformasi. "Pemegang saham harus berdamai karena itu menjadi kunci agar transformasi KB Bukopin bisa berjalan optimal," kata Rivan dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id.
Saat ini, menurut Rivan, likuiditas KB Bukopin kembali pulih ke level 77 persen. Rivan meyakini KB Kookmin Bank dan Bosowa Corporindo berkomitmen untuk memberikan nilai tambah terbaik demi meningkatkan nilai KB Bukopin. “Di antaranya meningkatkan praktik tata kelola perusahaan yang baik,” kata Rivan yang sempat bekerja sebagai GM di PT Shopie Martin Paris Indonesia ini.
Rivan mengatakan komitmen dari KB Kookmin dan Bosowa, diyakini akan memulihkan bisnis KB Bukopin. Tidak hanya recovery dan likuiditas terjaga, tapi kinerja bisnis di tahun-tahun berikutnya. Seperti target pertumbuhan kredit sampai tahun 2023 tumbuh lebih dari 10%, deposito satu kesatuan dengan dana pihak ketiga (DPK) yang diharapkan bisa tumbuh sampai 22%.
Rivan menginisiasi pembentukan gugus tugas atau tim penyehatan KB Bukopin untuk penambahan modal. Rivan menggalang modal segar senilai Rp 838 miliar melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) V pun terealisasi. Izin pelaksanaan PUT V yang digenggam KB Bukopin pada 29 Juli 2020 hingga melakukan finalisasi PUT V di 30 Juli 2020.
Di tangan Rivan, logo dan jenama KB Bukopin diubah pada Februari tahun ini. Simbol KB mencerminkan ambisi untuk menjadi brand finansial yang terkemuka di industri keuangan Tanah Air. Simbol Star-b yang mengandung makna bintang, menunjukkan perspektif orientasi masa depan KB Financial Group dan keinginan yang tinggi untuk melesat ke kelas dunia. Warna kuning pada logo perseroan melambangkan kesegaran baru yang dibawa oleh KB Kookmin Bank.
Proses rebranding identitas perseroan telah dilaksanakan sejak Juli 2020, pasca-KB Kookmin Bank menjadi pemegang saham utama perseroan. Ini merupakan bagian dari proses transformasi tersebut yang memacu KB Bukopin untuk bersaing di industri keuangan dan menjadi Top 10 Bank di Indonesia.