EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Aneka Tambang (Antam/ANTM) akan menyelesaikan pabrik pemurnian nikel di wilayah Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, pada tahun ini. Rencananya, untuk pasokan listrik pabrik tersebut kedepannya akan dioperasikan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Direktur Niaga dan Management Pelanggan PLN Bob Saril membenarkan hal tersebut. Saat ini PLN bersama Antam masih melakukan kajian dan perhitungan kebutuhan pasokan listrik untuk pabrik smelter tersebut.
Bob mengatakan, PLN sendiri siap memasok kebutuhan listrik smelter Haltim. Harapannya, ini bisa menjadi kerja sama yang baik dan sinergi BUMN sehingga lebih efisien dan memberikan nilai tambah.
"Kami masih dalam pembahasan PJBTL untuk pasokan jangka menengah dan jangka panjang. Untuk jangka pendek mereka lagi proses pengadaan," ujar Bob kepada Republika, Ahad (13/6).
Sebelumnya, Direktur Utama Holding BUMN Pertambangan (MIND ID) Orias Petrus Moedak menjelaskan, memang pabrik smelter milik Antam tersebut sejatinya bisa beroperasi secara cepat. Hanya saja, ada kendala dalam pasokan listrik. Ia menyatakan, ada kesalahan perkiraan di awal sehingga menimbulkan keterlambatan di sisi penyediaan kelistrikan.
Untuk itu, PLN tengah mengadakan lelang dan kini memasuki proses pra kualifikasi calon penyedia listrik fase I untuk kurun waktu lima tahun pertama. Penyediaan listrik bakal dipasok PLTD berkapasitas 3X18 MW dan PLTU berkapasitas 2X45 MW.
"Kita merencanakan akhir tahun ini atau kuartal I tahun depan sudah harus jadi untuk dieselnya. Khusus untuk Feni Haltim ini listriknya kita mau yang cepat," kata Orias.