EKBIS.CO, JAKARTA — Emas merupakan jenis investasi yang aman dan memiliki risiko yang paling rendah maka sering disebut sebagai investasi safe haven. Jenis investasi ini jika dilakukan dalam jangka panjang akan membuahkan hasil yang jauh lebih menguntungkan, apalagi jika investasi emas ini berupa logam mulia (LM) produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.
Analis emas dari Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, saat ini merupakan momen tepat untuk berinvestasi emas. Saat ini kondisi ekonomi sedang berangsur membaik, telah terjadi pemulihan ekonomi diberbagai bidang, sehingga permintaan pasar tinggi akan komoditas ini.
“Dalam jangka pendek (investasi emas) jelas sangat menguntungkan karena kondisi pasar penjualan sedang kondusif. Seperti saya bilang dalam jangka pendek, jelas menguntungkan, tapi dalam jangka panjang yakni dua atau tiga tahun dari sekarang, itukan pasar akan bergejolak lagi, emas masih prospektif mengingat harga emas bisa sewaktu-waktu menguat kembali karena gejolak atau krisis ekonomi global,” kata Ariston dalam rilisnya, Senin (14/6).
Menurut Ariston, ke depan gejolak atau krisis ekonomi global akan muncul kembali. Negara-negara dunia di masa pandemi ini banyak berutang untuk menahan penurunan ekonomi dan membantu pemulihan. Sehingga bisa jadi akan ada negara yang kesulitan bayar utang, hal itu jelas akan menimbulkan efek domino.
“Hal ini dinilai bisa menjadi bom waktu ke depan. Di masa konsolidasi ini, pelaku pasar bisa wait and see terlebih dahulu memonitor perkembangan ekonomi global atau bisa juga mengakumulasi emas secara periodik dalam jumlah kecil. Jadi, dalam jangka panjang, jelas investasi emas menguntungkan,” ujar Ariston.
Analis Rifacindo M Barkah menambahkan, investasi emas sangat menguntungkan dan sudah dilakukan sejak bertahun-tahun lalu. Emas telah menjadi aset berharga di seluruh bagian dunia. Selama berabad-abad, masyarakat memilih emas karena nilainya yang tidak ketinggalan zaman.
“Para investor kerap menganggap emas sebagai salah satu produk investasi yang paling aman. Nilai emas kerap pulih dengan cepat apabila terjadi kemerosotan ekonomi. Harganya pun sering berlawanan dengan pasar saham atau perubahan ekonomi. Apabila kepercayaan investor hancur, harga emas sering naik karena para investor yang gelisah mencari tempat aman untuk menarik uang tunai dari pasar,” kata Barkah.
Barkah melanjutkan, harga emas yang bersifat fluktuatif karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tingkat suku bunga dan kondisi perekonomian, dapat dimanfaatkan para investor untuk mengambil momen-monen jangka pendek agar mendapatkan profit.
“Tidak hanya jangka pendek, para investor juga disarankan untuk jangka panjang minimal 5 tahun. Namun, saat terjadi resesi, seperti misalnya akibat pandemi saat ini, investasi emas semakin menguat, dan seperti yang kita lihat pergerakan harga emas tiap tahun makin tinggi,” ujar Barkah.