EKBIS.CO, JAKARTA -- Citigroup Inc berencana membeli lini bisnis HSBC Holdings Plc di Asia. Rencana pembelian ini dikarenakan bisnis wealth management Citigroup kurang dihargai di kawasan ini.
Menurut sebuah laporan oleh analis Citigroup termasuk Yafei Tian, bisnis wealth management HSBC Asia diperkirakan dapat bernilai 72 miliar dolar AS sampai 96 miliar dolar AS (Rp 1.372 triliun) atau sebanyak 75 persen dari kapitalisasi pasarnya.
“Menghasilkan lebih dari lima miliar dolar AS pasar wealth management di Asia, waralaba Asia HSBC kurang dihargai oleh pasar, dalam pandangan kami, karena kompleksitas global group. Penyederhanaan sedang berlangsung," ujarnya seperti dikutip Kamis (17/6).
Bank yang berbasis di London itu sedang dalam rencana untuk mengalihkan dan menginvestasikan miliaran dolar di Asia dan mempekerjakan lebih dari lima ribu perencana kekayaan baru untuk mengembangkan bisnisnya selama tiga hingga lima tahun ke depan. Perusahaan juga keluar atau mengurangi operasi di Eropa dan AS.
Citi menyatakan HSBC berada di posisi yang baik untuk menumbuhkan pendapatan kekayaannya, memanfaatkan rencana untuk menghubungkan kota-kota China selatan dengan Hong Kong yang disebut Wealth Connect, meningkatkan perbankan swastanya dan memperluas penawaran asuransinya.
Selain itu menurut Citi, HSBC yang menganggap Hong Kong sebagai pasar terbesarnya, memiliki pendapatan tertinggi dari kekayaan di Asia daripada bank mana pun. Pada perbankan swasta, dia menduduki peringkat ketiga tahun lalu dalam hal aset, tidak termasuk China daratan, menurut Asian Private Banker.
Sementara itu Chief Executive Officer HSBC Noel Quinn menargetkan menjadikan bank sebagai pemimpin pasar dalam manajemen kekayaan, sumber pendapatan yang lebih stabil daripada pinjaman dan perdagangan. Untuk meningkatkan dorongannya ke Asia, bank sedang dalam proses memindahkan Nuno Matos, chief executive officer wealth management & private banking ke Hong Kong dari London.
HSBC juga memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya di China melalui kemitraan, termasuk dengan pemegang saham terbesarnya, Ping An Group Co., menurut Citi. “Jika keduanya dapat mencapai kemitraan, mereka dapat sangat meningkatkan pangsa pasar kekayaan satu sama lain di seluruh perbatasan,” katanya.