EKBIS.CO, JAKARTA -- Melalui kegiatan Innovating Jogja, Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta memfasilitasi para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) mengikuti program inkubator bisnis. Pada gelaran tersebut, dicari start-up berbasis inovasi di bidang kerajinan dan batik dengan sistem kompetisi.
Kegiatan Innovating Jogja 2021 dinisiasi oleh Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta, salah satu satuan kerja di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi menyampaikan, kegiatan Innovating Jogja 2021 sekaligus membuka kesempatan bagi seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Yogyakarta dan sekitarnya, berusia di bawah 45 tahun, dan memiliki inovasi serta semangat menjadi wirausaha dalam mengirimkan ide dan inovasinya di bidang kerajinan dan batik.
"Melalui kegiatan ini, BBKB Kemenperin akan terus mengawal dan memfasilitasi ide-ide dan inovasi luar biasa. Baik yang dilakukan secara mandiri maupun berkolaborasi oleh para pelaku industri," kata Doddy menjelaskan, Rabu (23/6).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta Titik Purwati Widowati menambahkan, pendaftar kegiatan Innovating Jogja pada 2021 mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan tahun ini ada pendaftar yang berasal dari luar Yogyakarta dan luar Jawa.
Ia mencatat sudah ada 247 pendaftar kegiataan Innovating Jogja 2021. Dari jumlah tersebut, 48 peserta terpilih untuk mengikuti kegiatan Workhop Business Plan secara online.
"Kemudian panitia menyeleksi rencana bisnis yang dihasikan sehingga terpilih 30 peserta yang berhak mengikuti tahap bootcamp Innovating Jogja 2021," kata dia.
Titik menyampaikan, selama lima tahun pelaksanaannya, Innovating Jogja telah menghasilkan 20 tenants dan 113 peserta yang telah mengikuti bootcamp. Ia bersyukur para lulusan program ini mampu berkembang, bahkan di masa Pandemi Covid-19.