EKBIS.CO, ROMA--Indonesia akan menerima sumbangan sekitar dua juta dosis vaksin jadi dari Jepang. Hal ini diputuskan dalam komunikasi intensif pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dan Menlu Jepang Toshimutsu Motegi sebelum pertemuan antar Menlu Kelompok 20 (G20) di Bari, Roma, Italia, Selasa (26/6).
"Komunikasi saya dengan Menlu Jepang terfokus pada isu doses sharing vaccine atau berbagi dosis yang menhasilkan bahwa Jepang akan menyumbangkan sekitar dua juta dosis vaksin jadi untuk Indonesia," ujar Menlu Retno dalam konferensi video dari Italia, Selasa.
Menlu Retno menjelaskan bahwa satu juta dosis vaksin Covid-19 direncanakan akan tiba pada 1 Juli 2021. Sementara pengiriman kedua menurut rencana akan tiba pada pertengahan Juli 2021.
Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno juga menjajaki mengenai kerja sama di bidang obat-obatan terapeutik. Menlu Jepang pun akan segera melihat kemungkinan kerja sama penyediaan obat-obatan terapeutik yang diperlukan Indonesia saat ini.
Selain bertemu Menlu Jepang, Retno juga berkomunikasi intensif dengan Menlu India Subrahamanyam Jaisshankar mengenai kerja sama pengiriman alat kesehatan. Kepada Menlu India, Retno menyampaikan harapan agar izin ekspor beberapa obat-obatan terapeutik dari India ke Indonesia, yang saat ini diperlukan Indonesia, agar dapat diberi kelolanggaran.
"Sebagaimana teman ketahui, karena situasi Covid-19 di India, maka India memberlakukan pembatasan sementara ekspor vaksin dan obat-obataan ke luar negeri," ujarnya.
Sebelum pertemuan G20, Menlu Retno melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Italia, Kanada, Brunei Darussalam, India, Jepang, Singapura, dan Spanyol. Kelompok 20 negara (G20) adalah kelompok internasional yang terdiri dari Argentina, Australia, Brazil, Canada, China, Uni Eropa, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat.