Wakil Ketua Berkshire Hathaway Inc, Charlie Munger memuji langkah China untuk memberlakukan restrukturisasi menyeluruh pada Grup Ant milik Jack Ma. Sebelumnya, raksasa fintech tersebut hampir memiliki rekor IPO USD37 miliar (Rp539 triliun), namun digelincirkan oleh regulator pada November.
Dilansir dari The Economic Times di Jakarta, Jumat (2/7/21) pria berusia 97 tahun itu mengatakan kepada CNBC bahwa Amerika Serikat harus mengambil langkah keluar dari buku China dan melangkah lebih dulu untuk menghentikan spekulasi.
China yang diperintah Partai Komunis dianggap sobat Warren Buffett ini melakukan hal yang benar dengan mengekang Ma, pendiri raksasa e-commerce Alibaba, yang hampir tidak terlihat di depan umum sejak ia mengkritik regulator dalam pidatonya pada Oktober tahun lalu.
Baca Juga: Partner Warren Buffett Jatuh Cinta dengan Zoom: Konferensi Video Bakal Bertahan Meski Pandemi Usai
Regulator China telah mencabut IPO Ant's yang berafiliasi dengan Alibaba dan memaksanya untuk mengubah dirinya menjadi perusahaan induk keuangan. Alibaba juga terkena penalti antimonopoli senilai USD2,75 miliar (Rp40 triliun) karena China memperketat kontrol pada "ekonomi platform" yang sedang booming.
"Komunis melakukan hal yang benar. Mereka baru saja memanggil Jack Ma dan berkata, "Kamu tidak akan melakukannya, Nak," kata Munger.
Dia juga memuji tanggapan China terhadap virus corona baru. China memberlakukan penguncian yang ditegakkan secara ketat dan pembatasan pergerakan yang meluas, langkah-langkah yang bahkan kurang diterima oleh orang Amerika.
"Mereka hanya menutup negara selama enam minggu. Dan itu ternyata menjadi hal yang tepat untuk dilakukan," kata Munger.
Buffett mengatakan pandemi paling merugikan perusahaan kecil.
"Saya tidak tahu berapa banyak tapi ratusan ribu atau jutaan usaha kecil telah terluka dengan cara yang mengerikan, tetapi sebagian besar, perusahaan besar sangat baik-baik saja, kecuali mereka kebetulan berada di jalur pelayaran atau, Anda tahu, atau hotel atau sesuatu," katanya.