Kamis 08 Jul 2021 15:54 WIB

Wamen BUMN: Kondisi BUMN Kontruksi Cukup Memprihatinkan

Tekanan Covid-19 berdampak pada kontrak baru dan penjualan serta penugasan berat

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Pekerja menyelesaikan konstruksi stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/9/2020). Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 56 persen dan ditargetkan akan dapat digunakan pada awal tahun 2023
Foto:

Hal serupa dialami PT Hutama Karya. Tiko mengatakan tekanan terbesar Hutama Karya adalah proyek jalan tol trans Sumatera (JTTS) yang mengalami keterlambatan PMN selama dua tahun sehingga kondisi aset dan utang meningkat tajam namun ekuitas tidak bertambah.

"Untuk melanjutkan tahap I dibutuhkan total Rp 66 triliun yang akan diberikan secara bertahap tahun ini Rp 25 triliun dan di 2022 akan ada lagi Rp 30 triliun untuk memperkuat menyelesaikan tahap I dan sisanya akan diberikan pada 2023," kata Tiko.

Tiko menambahkan tekanan juga dialami PT Wijaya Karya mengingat besarnya kebutuhan pembiayaan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Tiko menyebut hanya PT Adhi Karya dan PT PP yang memiliki kondisi keuangan lebih baik saat ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement