EKBIS.CO, JAKARTA -- Bukalapak segera merealisasikan rencananya menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebagai langkah awal, Bukalapak akan menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan masa penawaran selama 28-30 Juli 2021.
"Bukalapak akan menawarkan harga IPO dikisaran Rp 750-Rp850," kata Direktur PT Buana Capital Sekuritas Ratna Karim Ratna Karim selaku penjamin emisi, melalui public expose IPO Bukalapak secara virtual, Jumat (9/7).
Adapun jumlah saham yang akan dilepas mencapai 25,76 miliar lembar atau setara 25 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor perusahaan. Dengan demikian, Bukalapak berpotensi meraih dana segar sebanyak-banyaknya Rp 21,9 triliun.
Selain PT Buana Capital Sekuritas, Bukalapak juga mempercayakan tugas penjamin emisi kepada Mandiri Sekuritas sebagai Joint Lead Managing Underwriter. Selain itu, ada pula UBS Sekuritas Indonesia dan Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai Domestic Underwriter.
Ratna menjelaskan dana IPO sebesar 66 persen akan digunakan Bukalapak untuk modal kerja. Sementara sisanya 34 persen akan digunakan sebagai modal kerja oleh entitas anak.
"Rinciannya 15 persen dialokasikan kepada PT Buka Mitra Indonesia, 15 persen untuk PT Buka Usaha Indonesia, dan 15 persen untuk Buka Investasi Bersama. Kemudian masing-masing 1 persen untuk PT Buka Pengadaan Indonesia, Bukalapak Pte Ltd dan PT Five Jack Indonesia," terang Ratna.
Saham Bukalapak nantinya akan dicatatkan di BEI pada 6 Agustus 2021 dengan kode saham atau ticker BUKA.