Rabu 14 Jul 2021 11:32 WIB

Petani Baru dari FKPPI, Mentan SYL: Bertani Itu Keren

Para petani baru ini nantinya akan diarahkan untuk melakukan cara bertani modern

Red: Hiru Muhammad
 Pekerja menanam benih padi di sawah di Aceh Besar, Indonesia, 02 Juli 2021. Pemerintah daerah Aceh mendorong masyarakat dan petani untuk menggencarkan sektor pertanian agar tetap bertahan di masa pandemi COVID-19, karena sektor pertanian tidak terlalu terkena dampak buruk dari pandemi.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Pekerja menanam benih padi di sawah di Aceh Besar, Indonesia, 02 Juli 2021. Pemerintah daerah Aceh mendorong masyarakat dan petani untuk menggencarkan sektor pertanian agar tetap bertahan di masa pandemi COVID-19, karena sektor pertanian tidak terlalu terkena dampak buruk dari pandemi.

EKBIS.CO, JAKARTA--Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) berencana akan menggelar berbagai pelatihan pertanian sebagai salah satu upaya pemerintah dalam melahirkan petani baru.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa sektor pertanian adalah sektor penting, terutama dalam meningkatkan ekonomi nasional. Di sisi lain, kata Mentan FKPPI adalah organisasi para pejuang yang memiliki idealisme terhadap kemajuan bangsa dengan nilai-nilai nasionalisme tinggi.

"Pertanian itu hebat, pertanian itu keren. Karena itu, Kementan terbuka bagi pihak mana saja termasuk FKPPI. Kementan siap,  untuk melatih anggota FKPPI bertani. Tentu pelatihan ini bisa dilakukan jika ada kemampuan disertai motivasi dan spirit berjuang," ujar Mentan ketika menyapa pengurus FKPPI se-Indonesia secara daring, Selasa, 13 Juli 2021.

Setelah mengikuti pelatihan, menurut Mentan, para petani baru ini nantinya akan diarahkan untuk melakukan cara-cara bertani yang modern, membuat inovasi sebagai upaya bersama pemerintah dalam meningkatkan produksi dan membuka lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.

"Setelah latihan tentu ada program. Jadi tidak hanya berlatih tapi juga harus ada implementasi. Kemudian, bagi yang bertani harus memenuhi prosedur- prosedur yang ada. Misalnya punya lahan dengan status yang jelas terkonsolidasi dalam kelompok sehingga bisa menjadi  CPCL (calon penerima calon lokasi) program," katanya.

Mentan mengatakan, saat ini Kementerian Pertanian memiliki program Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian sebesar kurang lebih 50 triliun. Anggaran sebesar itu bisa digunakan siapa saja yang memiliki kemauan dan semangat tinggi terhadap dunia usaha tani.

"Kita tidak lagi menggunakan pendekatan bantuan-bantuan. Tapi kita mau melatih petani yang berpikir, menggunakan intelektualnya. Kerja dan berpikir keras untuk kemajuan pertanian Indonesia seperti pemanfaatan skema program KUR," katanya.

Ditambahkan Mentan, saat ini Indonesia sedang dalam kondisi tidak baik karena pandemi panjang yang tak kunjung berkesudahan, dimana angka yang terpapar Covid 19 semakin ganas dan memprihatinkan.

"Tapi dengan kondisi itu apakah kita harus masuk kedalam bungker untuk tidak keluar?. Lalu, sampai kapan kita di bungker. Kan, kalau lapar kita pasti harus keluar. Karena itu pilihanya adalah pertanian. Karena itu FKPPI harus membantu rakyat, bangsa dan negara," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum FKPPI, Pontjo Sutowo mengapresiasi kinerja sektor pertanian di masa pandemi dibawah komando Mentan SYL. Menurutnya, sektor pertanian bukan hanya menjadu andalan negara tapi juga menjadi harapan pemulihan ekonomi nasional."Harus diakui, sektor pertanian tumbuh terus. Dan bagi FKPPI, pertanian bisa menjadi ujung tombak," katanya.

 

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement