Rabu 21 Jul 2021 19:35 WIB

Jokowi Cek Gudang Beras, Mentan: Kondisi Beras Kita Aman

Pemerintah telah menambah anggaran Rp 55,21 triliun bagi masyarakat terdampak PPKM

Red: Hiru Muhammad
Pekerja mengangkut beras di Gudang Perum BULOG Serang, Banten, Jumat (18/6/2021). Dirut Perum BULOG Budi Waseso menyatakan hingga bulan Juni 2021 stok beras BULOG sudah mencapai 1,4 juta ton atau sudah bisa memenuhi stok CBP (Cadangan Beras Pemerintah) dan aman untuk kebutuhan nasional hingga akhir tahun sehingga diharapkan tahun ini pemerintah tidak perlu lagi mengimpor beras dari luar negeri.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Pekerja mengangkut beras di Gudang Perum BULOG Serang, Banten, Jumat (18/6/2021). Dirut Perum BULOG Budi Waseso menyatakan hingga bulan Juni 2021 stok beras BULOG sudah mencapai 1,4 juta ton atau sudah bisa memenuhi stok CBP (Cadangan Beras Pemerintah) dan aman untuk kebutuhan nasional hingga akhir tahun sehingga diharapkan tahun ini pemerintah tidak perlu lagi mengimpor beras dari luar negeri.

EKBIS.CO, JAKARTA--Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa kebutuhan stok beras nasional saat ini dalam kondisi aman dan terkendali. Kepastian itu disampaikan Jokowi usai mengecek langsung kondisi beras nasional di gudang Bulog Jakarta Utara, Rabu, 21 Juli 2021.

"Saya memastikan bahwa stok nasional untuk beras cukup, tadi Pak Kabulog menyampaikan bahwa stok yang ada di Bulog 1,373 juta ton, artinya stok kita cukup," ujar Jokowi. "Saya mengecek dan mengontrol kesiapan dari bantuan beras yang akan diberikan kepada masyarakat," katanya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pemerintah telah menambah anggaran sebesar Rp 55,21 triliun untuk membantu masyarakat yang terdampak penerapan PPKM. Anggaran sebesar itu digunakan untuk program-program perlindungan sosial seperti Keluarga Harapan (PKH) atau PKH bagi 10 juta keluarga dengan estimasi total penerima manfaat adalah 40 juta orang selama 12 bulan, sehingga total anggarannya adalah Rp 28,3 triliun.

Kemudian ada juga program Kartu Sembako yang ditujukan untuk 18,8 juta keluarga, sehingga estimasi total penerima manfaat adalah 75,2 orang dengan alokasi anggaran Rp49,89 triliun. Masing-masing keluarga mendapat Rp200 ribu/bulan selama 14 bulan.

Yang juga tak kalah penting adalah program bantuan beras Bulog, yaitu pemberian beras 10 kilogram/keluarga bagi 28,2 juta keluarga atau 115,2 juta orang yang merupakan penerima bantuan sosial tunai dan kartu sembako dengan anggaran Rp3,58 triliun.

Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo juga memastikan bahwa kebutuhan beras nasional saat ini dalam kondisi aman. Tidak ada kekurangan apalagi kelangkaan. Lebih khusus kondisi pangan di wilayah Jawa dan Bali. Sejumlah daerah di sana masih terus melakukan panen raya dan produksi."Sepanjang data yang kita miliki serta dari hasil aktualisasi di lapangan, Insya Allah semua dalam kendali dan cukup aman. Apalagi untuk Jawa Bali, stok stok komoditi pangan kita lebih khusus pada beras dan lain-lain sangat terkendali cukup baik, bahkan kita sangat over stock di beberapa daerah. Oleh karena itu dalam kondisi apapun, sesuai perintah bapak Presiden (Jokowi), stok pangan kita untuk kebutihan 270 juta jiwa bisa kita persiapkan," katanya.

Mentan menambahkan, dari hasil pemantauannya sejauh ini, gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia sudah mencapai 98 persen yang terisi stok beras nasional. Jumlah tersebut bahkan bisa meningkat berlipat-lipat seiring masa panen raya di sejumlah daerah yang masih berlangsung."Kita siap melakukan intervensi sesuai kebutuhan dan jika memang dibutuhkan," katanya.

Sebagimana data yang dikeluarkan BPS dan juga diolah Kementerian Pertanian, Produksi beras pada bulan Juni mencapai 2,59 juta ton ditambah stok yang ada menjadi 10,6 juta ton pada posisi akhir Juni 2021.

Di samping itu, kondisi stok pada akhir tahun 2020 mencapai 7,3 juta ton dan perkiraan produksi dalam negeri mencapai 30,8 juta ton, serta perkiraan kebutuhan mencapai 29,6 juta ton, maka ada surplus 8,5 juta ton.

Sekedar informasi, Kementerian Pertanian (Kementan) telah merumuskan 5 cara bertindak (CB) sektor Pertanian di masa pandemi, sebagai upaya penyediaan ketersediaan pangan dan pemulihan ekonomi nasional.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement