EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) membukukan laba bersih Rp 310,5 miliar atau naik 48,8 persen (year on year/yoy) dibandingkan tahun lalu, dengan return on asset (ROA) 2,43 persen dan return on equity (ROE) 18,03 persen.
Direktur Utama Bank Mandiri Taspen Elmamber P Sinaga mengatakan, pertumbuhan laba ditopang kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 55,39 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 1,19 triliun. Ia mengakui, tekanan selama pandemi Covid-19 sangat kuat.
"Namun, Bank Mandiri Taspen tetap berkomitmen memberikan dukungan dan upaya bagi nasabah maupun masyarakat khususnya pensiunan agar tetap dapat menjalankan aktivitas perekonomian," ujar Elmamber dalam keterangan resmi seperti dikutip Sabtu (31/7).
Dari sisi kredit yang diberikan, perusahaan mencatatkan pertumbuhan sebesar 27,7 persen (yoy) sebesar Rp 29,22 triliun per 30 Juni 2021 dengan menjaga kualitas kredit atau nonperforming loan (NPL) 0,73 persen.
Chief Financial Officer (CFO) Bank Mandiri Taspen Fajar Ari S menambahkan, peningkatan laba tersebut juga didorong dari efisiensi operasional yang telah dilakukan. Efisiensi itu membuat rasio atas pendapatan (CER) dapat ditekan menjadi 42,56 persen pada Juni 2021, atau turun sebesar minus 11,82 persen dari tahun lalu sebesar 54,38 persen.
Akibat pandemi, perusahaan dapat menekan biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) sebesar minus 5,52 persen dari 83,65 persen pada Juni 2020 menjadi 78,13 persen per semester satu 2021.
Dari sisi lain, rasio dana murah atau CASA pun meningkat dari posisi akhir Desember 2020 menjadi 30,13 persen per 30 Juni 2021. Perusahaan tercatat memiliki total aset sebesar Rp 41,52 triliun per 30 Juni 2021, meningkat dari posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp 35,09 triliun.
Melihat kinerja selama semester satu 2021, Fajar optimistis kinerja sampai akhir 2021 akan tetap dapat terjaga sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Manajemen Bank Mandiri Taspen juga optimis dari capaian kinerja tersebut, perusahaan dapat segera masuk dalam kategori bank umum kelompok usaha (BUKU) III.