EKBIS.CO, JAKARTA – Setelah mencatatkan saham perdana pekan lalu, PT Trimegah Karya Pratama Tbk (kode saham: UVCR), perusahaan pelopor dan aggregator voucher diskon digital di Indonesia dengan platform bernama Ultra Voucher, langsung tancap gas. Ini ditandai melalui rencana kerja sama dengan sejumlah bank untuk meningkatkan kegiatan usahanya.
Direktur Utama Ultra Voucher Hady Kuswanto mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan menjalin kerja sama dengan sejumlah bank untuk mengembangkan layanan bagi konsumen. Hal ini sebagai bagian dari pengembangan bisnis yang tengah dilakukan perusahaan pasca pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO).
“Kami bersyukur, dengan telah listingnya Ultra Voucher di bursa saham, banyak pihak yang memberikan kepercayaan kepada kami untuk melakukan kerjasama yang saling menguntungkan guna pengembangan bisnis ke depan, dan untuk saat ini kami tengah mempersiapkan kerjasama dengan sejumlah bank yang merupakan bagian dari langkah strategis bisnis jangka pendek, menengah dan panjang kami,” ujar Hady, Ahad (1/8).
Hady menjelaskan, kerja sama dengan sejumlah bank ini diharapkan dapat meningkatkan volume transaksi dan user Ultra Voucher dalam pembelian voucher belanja, makanan, voucher online platform, dan voucher lainnya yang dimiliki Ultra Voucher. Dengan demikian nasabah bank tersebut dapat membeli voucher discount secara langsung dari mobile banking aplikasi bank bersangkutan dan menggunakan saldo nasabah di rekeningnya.
Direktur Ultra Voucher Riky Boy Permata mengatakan, melalui kerja sama ini, pengguna atau nasabah bank akan mendapatkan kemudahan pembelian voucher belanja discount langsung dari aplikasi mobile bankingnya. Di sisi lain, melalui kerja sama dengan Ultra Voucher, pihak bank dapat memperluas jenis transaksi untuk nasabahnya, berpotensi mendapatkan peningkatan traffic transaction di bank tersebut, dan potensi peningkatan saldo nasabah ataupun loyalty nasabah untuk tetap memaintenance saldo nasabah di rekening bersangkutan.
Bagi merchant, benefit yang diperoleh dengan adanya kerja sama Ultra Voucher dengan pihak perbankan tersebut adalah mendapat new channel penjualan yang langsung dekat dengan _source of fund_ yaitu tabungan nasabah.
“Kami optimis, dengan adanya rencana pengembangan atas produk, fitur baru, channel distribusi dan marketing yang didukung dari perolehan dana IPO ini, akan mendukung target bisnis perusahaan ke depannya. Kami menargetkan pendapatan usaha bisa meningkat 195 persen dibandingkan 2020 dan perolehan laba bersih yang meningkat 600% di akhir 2021,” ujar Riky.
Berdasarkan prospektus, Ultra Voucher mencatatkan pendapatan usaha Rp 338,74 miliar dan laba bersih Rp 1,56 miliar pada akhir 2020. Adapun pada 3 bulan pertama (Quartal 1) 2021, Ultra Voucher membukukan peningkatan pendapatan 111 persen menjadi Rp 194,48 miliar dibandingkan dengan Q1 2020. Serta terdapat peningkatan laba bersih sebesar 614 persen menjadi Rp 534,49 juta.
Riky menambahkan pengembangan bisnis Ultra Voucher didukung 4 kanal distribusi utama, yakni Business to Business (B2B), E-commerce, direct to retail, dan reseller. Pengembangan bisnis juga didukung sumber daya manusia di Ultra Voucher yang berpengalaman di dunia teknologi digital.
Pada 27 Juli 2021, UVCR resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di papan akselerasi Bursa Efek Indonesia di harga Rp 100 per saham dan menjadi emiten ke- 27 yang listing sepanjang 2021. Diawal perdagangan perdananya, harga saham UVCR langsung tercatat naik 10 persen, prosentase kenaikan harga saham tertinggi per hari di papan akselerasi, menjadi Rp 110 per saham.
Selama masa book building hingga penawaran umum saham UVCR mencatatkan kelebihan pemesanan atau oversubscribe. Dengan melepas 500 juta lembar saham atau 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, melalui IPO ini UVCR berhasil meraih pendanaan sebesar Rp 50 miliar.
Dana hasil IPO akan digunakan untuk capital expenditure atau belanja modal sebesar 36 persen khususnya untuk pengembangan produk dan fitur baru. Selanjutnya untuk operating expenditure atau biaya operasional sebesar 34% khususnya pengembangan channel distribusi dan pemasaran, serta sisanya 30% untuk peningkatan modal kerja khususnya pembelian persediaan voucher.
Saat ini, Ultra Voucher telah menjalin kerja sama dengan 300 brand dan lebih dari 40 ribu outlet dengan berbagai segmen seperti Beauty & Relaxation, Departement Store, E-Commerce, Entertainment, Food & Beverage (F&B), Hotel & Travel, Accessories & Jewelry, Lifestyle, Investment, dan lain-lain. Setiap bulannya, Ultra Voucher bisa mengakuisisi 20 sampai 50 brand, sehingga diharapkan sampai akhir tahun 2021 dapat mencatatkan 500 merchant dengan 500 ribu outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.