Kamis 05 Aug 2021 19:46 WIB

Target Pertumbuhan Ekonomi di Kisaran 3,7 Sampai 4,5 Persen

Pemerintah melihat kuartal 4 berpotensi membalikkan keadaan kembali

Rep: iit septyaningsih/ Red: Hiru Muhammad
Suasana deretan pemukiman dengan latar belakang gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (9/7). Menteri Keuangan Sri Mulyani merevisi target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 menjadi kisaran 3,7 persen sampai 4,5 persen yang turun dari proyeksi awal yaitu 4,3 persen hingga 5,3 persen, karena dampak dari penerapan PPKM Jawa-Bali. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana deretan pemukiman dengan latar belakang gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (9/7). Menteri Keuangan Sri Mulyani merevisi target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 menjadi kisaran 3,7 persen sampai 4,5 persen yang turun dari proyeksi awal yaitu 4,3 persen hingga 5,3 persen, karena dampak dari penerapan PPKM Jawa-Bali. Republika/Putra M. Akbar

EKBIS.CO, JAKARTA--Pemerintah menargetkan, pertumbuhan ekonomi pada 2021 di kisaran 3,7 persen sampai 4,5 persen. Target tersebut akan terus dikejar meski terjadi peningkatan kasus Covid-19 pada kuartal tiga yang menyebabkan mobilitas kembali dibatasi.

"Pada kuartal ketiga ini dengan adanya varian delta jumlah kasus aktif meningkat. Maka pemerintah turunkan mobilitas dan kita ketahui bersama pada kuartal kedua, pertumbuhan ekonomi tinggi, sebab mobilitas sedikit lebih bergerak," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/8).

Ia melanjutkan, pada kuartal dua tahun ini kasus aktif Covid-19 relatif lebih rendah di bawah 200 ribu kasus. Beberapa faktor itu, kata dia, membuat pemulihan ekonomi terjadi."Sementara saat kasus (Covid-19) naik kita melihat ada tekanan pertumbuhan ekonomi. Jadi pertumbuhan ekonomi harus dilihat seberapa cepat varian delta ditekan," tuturnya.

Airlangga menuturkan, target akan dicapai pada kuartal 4 karena pemerintah melihat dahulu apa yang terjadi di kuartal ketiga. "Pemerintah melihat kuartal 4 berpotensi membalikkan keadaan kembali, sebab kita ada tabungan pada kuartal kedua, pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen, sehingga angka 3,7 persen sampai 4,5 persen year on year (yoy) bisa dicapai akhir tahun," jelas dia.

Demi mewujudkan target itu, kata dia, pemerintah akan mendorong beberapa langkah dan strategi. Di antaranya menjaga anggaran sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi. "Engine utama harus berjalan dan diharapkan lebih tinggi dari tahun lalu serapannya. Baik di pusat maupun daerah," jelas dia.

Berikutnya dari sisi investasi akan terus dipacu. "Dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi global, diharapkan dorong investasi, apalagi kita sudah implementasikan Undang-Undang Cipta Kerja. Mudah-mudahan OSS (Online Single Submission) bisa di-launching presiden minggu depan, jadi EODB (Ease of Doing Business) bisa didorong lebih baik," tutur Airlangga.

Strategi selanjutnya, pada kuartal tiga pemerintah mendorong program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan anggaran pemerintah dalam bentuk perlindungan sosial. "Dukungan UMKM realisasinya sudah dilaksanakan secara keseluruhan 41 persen dari pagu," jelasnya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement