EKBIS.CO, WASHINGTON -- Adidas setuju untuk menjual bisnis Reebok yang berkinerja buruk ke Authentic Brands Group Inc senilai 2,1 miliar euro atau sekitar 2,5 miliar dolar AS atau setara Rp 35,75 triliun (kurs Rp 14.300 per dolar AS). Langkah itu menambahkan merk terkenal ke jajaran pembeli perusahaan konsumen yang terus bertambah.
Mayoritas harga penjualan Reebok akan dibayar tunai pada penutupan penawaran, menurut pernyataan perusahaan mengatakan pada Kamis (12/8), dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Bloomberg. Kesepakatan itu diharapkan selesai pada kuartal pertama 2022.
Chief Executive Officer Authentic Brands Jamie Salter mengatakan, kesepakatan itu adalah tonggak penting dalam pertumbuhan perusahaan. “Kami berkomitmen untuk menjaga integritas, inovasi, dan nilai-nilai Reebok, termasuk kehadirannya di bidang batu bata dan mortir," kata Jamie, dikutip dari Bloomberg, Jumat (13/8).
Merek Asli, yang diajukan pada bulan Juli untuk penawaran umum perdana di AS, telah memperoleh lebih dari 30 nama, termasuk aset bangkrut seperti Barneys New York dan Brooks Brothers. Reebok telah resmi diblokir sejak awal tahun ini setelah Adidas mencoba untuk menghidupkan kembali kinerja merek selama lebih dari satu dekade.
Saham Adidas naik sebanyak 2,5 persen di perdagangan Frankfurt setelah pengumuman tersebut. Mereka ditutup naik 1,6 persen menjadi 312 euro.
Dengan nilai 2,5 miliar dolar AS, Reebok adalah kesepakatan terbesar yang telah dilakukan oleh Authentic Brands sejak awal, kata Salter dalam sebuah wawancara pada hari Kamis. Itu juga transaksi terbesar dalam karirnya, katanya.
Baca juga : IDAI: Ibu Positif Covid-19 Tetap Bisa Berikan ASI
“Ini adalah salah satu merek atletik, alas kaki, pakaian jadi terbaik di dunia. Distribusi global merek ini setara dengan Nike Inc dan merek Jordan-nya," katanya.
Sepanjang tahun 2021, Authentic Brands telah membeli Eddie Bauer dengan Sparc Group, perusahaan patungan dengan Simon Property Group. Authentic Brands, yang perusahaan portofolionya mencakup Forever 21 dan Sports Illustrated, juga mengakuisisi koleksi merek dari PVH Corp. yang mencakup Izod dan Van Heusen.
Kesepakatan itu tidak akan mengubah prospek keuangan Adidas untuk tahun ini atau target jangka panjang yang diumumkan sebelumnya, kata perusahaan itu. Sebagian besar dana tunai akan dibagikan kepada pemegang saham.
Reebok telah lama memesona para pemain industri, baik sebagai kisah peringatan maupun untuk potensi menggiurkan untuk merebut kembali beberapa kesuksesan lamanya.
Didorong oleh ledakan aerobik, ia menjadi raksasa dalam semalam pada 1980-an dan bahkan melampaui Nike selama beberapa tahun dalam hal penjualan sepatu kets AS. Namun, momentum itu dengan cepat tergagap, dan bahkan Adidas tidak pernah berhasil menghidupkan kembali merek tersebut.