EKBIS.CO, JAKARTA--PT Jababeka Tbk kembali mengadakan program kolaborasi pelestarian lingkungan pada 2021, yaitu Jababeka Ecoweek. Hal ini berbeda tahun-tahun sebelumnya, sejak 2017 melakukan penanaman pohon mangrove untuk mencegah abrasi, tahun ini Jababeka menerapkan vetiver system bantaran Sungai Kali Ulu, Kawasan Industri Jababeka Phase III.
Representatif Management Kawasan Industri Jababeka Aris Dwi Cahyanto mengatakan upaya tersebut dilakukan sebagai pengelola kawasan industri terbesar, Jababeka terus berinovasi dan berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemerintah daerah, tenant, dan stake holder untuk menciptakan keberlanjutan dan kelestarian kawasan. “Tujuannya, demi terwujudnya pembangunan berkelanjutan dan terciptanya Jababeka Green Industrial Estate,” ujarnya saat konferensi pers secara virtual, seperti dikutip Ahad (15/8).
Bertema Green Investment For Green Industry, Jababeka Eco Week tahun ini dilaksanakan di Kawasan Industri Jababeka Phase III dengan mengusung program Vetiver System Project. Adapun sistem vetiver ini diadopsi sebagai infrastruktur hijau (green infrastructure), yaitu upaya konservasi air dan tanah, penyerapan emisi, proteksi infrastruktur, mitigasi erosi dan bencana hidrologi.
“Tanaman vertiver punya beberapa kelebihan yang sangat menguntungkan lingkungan Kawasan Industri Jababeka. Akar vetiver bisa memiliki panjang dua sampai empat meter yang bisa menahan longsor dan daunnya bisa mengurangi emisi karbon yang bisa me-recovery lingkungan, sehingga bisa dilakukan secara berkelanjutan bisa merehabilitasi kawasan,” ucapnya.
Pada 9 Agustus 2021, penanaman perdana secara seremonial di bantaran Sungai Kali Ulu, Kawasan Industri Jababeka Phase III dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Area ini akan menjadi pilot project untuk kemudian diperluas ke titik bantaran sungai lainnya yang ada di dalam Kawasan.
Sementara itu, Perwakilan tenant, Senior HRGA Manager PT Hanes Supply Chain Indonesia Yoppie AmuGusman menyambut positif program pelestarian lingkungan melalui sistem vetiver ini.
"Perusahaan kami sangat memperhatikan sustainability dan di Indonesia kami diminta membuat project sustainability, salah satunya lingkungan. Namun project tersebut harus jelas atau konkret manfaatnya, dan mengenai ini saya sempat bicara dengan tim pengelola kawasan. Kami mendukung program penanaman vetiver di bantaran sungai ini, demi perbaikan ekosistem, yang mana dekat sama kami. Karena , kali itu mempengaruhi infrastruktur juga, kalau jalan berlobang karena ada tanah tanah yang tidak stabil itu kerasa banget," katanya.