EKBIS.CO, JAKARTA--PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp 559,6 triliun kepada 25,4 juta pelaku UMKM sejak awal 2015 sampai Juli 2021.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan pada tahun ini perseroan telah menyalurkan KUR senilai Rp 97,7 triliun kepada 3,4 juta pelaku UMKM.“Sepanjang Januari sampai Juli 2021 mayoritas penyaluran berada pada segmen mikro sebesar Rp 80,48 triliun,” ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Senin (23/8).
Menurutnya segmen KUR Kecil sebesar Rp10,71 triliun dan KUR Super Mikro sebesar Rp 6,58 triliun. Adapun secara keseluruhan, pada akhir Juli 2021 perseroan berhasil menyalurkan KUR setara 51,46 persen dari total breakdown penyaluran KUR pada tahun ini sebesar Rp 190 triliun.
Perseroan optimistis akan mampu memenuhi target penyaluran KUR sampai akhir tahun ini. Hal tersebut didasari oleh kesiapan perseroan yang telah merancang strategi untuk mengakselerasi KUR meskipun pandemi masih berlangsung. “Salah satu strateginya adalah businesses follow stimulus yang terbukti memberikan dampak positif terhadap penyerapan KUR,” ucapnya.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan perseroan, sebanyak 72 persen pelaku UMKM penerima BPUM membutuhkan modal kerja tambahan untuk mempercepat pemulihan usahanya dan mengembangkannya. Hal ini merupakan salah satu sumber permintaan KUR, sehingga penyalurannya on the track.
Selain itu, kesiapan sumber daya perseroan juga diyakini perseroan akan mampu mendorong penyaluran KUR. Saat ini, perseroan memiliki lebih dari 28 ribu tenaga pemasar mikro (mantri) dengan lebih dari delapan ribu outlet konvensional dari kantor cabang, kantor cabang pembantu, BRI unit dan teras BRI yang melayani proses pengajuan KUR masyarakat.
Tak hanya itu, transformasi digital yang dilakukan perseroan juga terbukti berdampak positif terhadap produktivitas tenaga pemasar mikro BRI atau yang biasa disebut Mantri BRI, termasuk dalam menyalurkan KUR. “Dengan BRISPOT memproses kredit mikro yang dulu butuh dua minggu jadi dua hari. Bahkan banyak yang dua jam selesai. Yang dulu banyak dokumen, sekarang enggak lagi. Langsung di-submit, bisa diproses,” katanya.
Menurutnya proses digitalisasi pada kredit mikro membawa banyak perubahan. Bahkan ketika permintaan kredit masih belum pulih akibat pandemi, kredit mikro tumbuh 17 persen pada kuartal II 2021.
KUR yang diluncurkan pada 5 November 2007 merupakan salah satu program pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM yang disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan. Adapun program KUR dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM.
Pembiayaan yang disalurkan bersumber dari dana perbankan atau lembaga keuangan yang merupakan penyalur KUR. Adapun dana yang disediakan berupa dana keperluan modal kerja serta investasi yang disalurkan kepada pelaku UMKM individu/perseorangan, badan usaha dan/atau kelompok usaha yang memiliki usaha produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau feasible namun belum bankable.