EKBIS.CO, BSD City-–Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2019 menyebutkan timbunan sampah di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 15 persen dari sampah tersebut adalah sampah plastik. Salah satu penyelesaian masalah persampahan adalah model ekonomi sirkular yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, bisnis, dan lingkungan.
Dalam mewujudkan ekonomi sirkular, dibutuhkan peran serta dari seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk berperan aktif dalam pengelolaan sampah plastik. Upaya ini turut dilakukan Sinar Mas Land bersama PT Chandra Asri Petrochemical, Tbk (Chandra Asri) yang berperan aktif untuk mengembangkan aspal dengan campuran sampah plastik. Penerapan aspal plastik tersebut telah dilakukan di salah satu jalan yang ada di kawasan Barat BSD City. Total area yang telah diaspal seluas 15.518 m 2 dimana total sampah plastik yang digunakan sebesar 5,37 ton atau setara dengan 3,58 juta lembar kantong plastik.
Managing Director President Office Sinar Mas Land Dhony Rahajoe, Selasa (24/8) menjelaskan kegiatan ini sejalan dengan visi sustainability perusahaan untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan. Sebagai bentuk kontribusi secara positif terhadap komitmen Indonesia dalam menjaga lingkungan, Sinar Mas Land menyadari perlu adanya langkah-langkah konkret yang dilakukan atas isu perubahan lingkungan dan pelestarian lingkungan. "Kolaborasi ini akan mengubah limbah plastik menjadi material yang memiliki nilai ekonomi dan bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur sekaligus menekan laju pertambahan jumlah limbah plastik yang merusak lingkungan,” ujar Dhony.
Chandra Asri sejak tahun 2018 telah mengimplementasikan aspal dengan campuran sampah plastik melalui program “Aspal Plastik untuk Indonesia Asri” bersama dengan pemangku kepentingan lainnya. Program ini merupakan bagian dari upaya Chandra Asri mengimplementasikan model ekonomi sirkular.
Edi Rivai, Vice President of Corporate Relations and Sustainability Chandra Asri menyatakan, Sejalan dengan prinsip kami sebagai Mitra Pertumbuhan, kerja sama dengan Sinar Mas Land menjadi bukti upaya kami untuk terus mencari solusi berkelanjutan atas permasalahan sampah, khususnya sampah plastik, di Indonesia. "Kami percaya bahwa permasalahan sampah plastik dapat ditangani dengan partisipasi berbagai pemangku kepentingan. Semoga ke depannya semakin banyak pihak yang turut berpartisipasi dalam inisiatif ini untuk bersama mendukung Pemerintah Indonesia mencapai tujuan pengelolaan sampah,"katanya.
Pada kegiatan sebelumnya, Chandra Asri sudah mengadakan gelaran aspal dengan campuran sampah plastik di berbagai kota di Indonesia seperti Cilegon, Tegal, dan Semarang bekerja sama dengan pemerintah setempat. Selain itu, Chandra Asri juga bekerja sama dengan institusi pendidikan yaitu Universitas Indonesia di Depok dan Universitas Dian Nuswantoro di Semarang.
Hingga kini, total gelaran jalan dengan aspal sampah plastik oleh Chandra Asri bersama para mitra adalah sepanjang 42,74 km dan 234,1 ton sampah plastik telah berhasil terkelola melalui kegiatan ini.
Gabriel Andari Kristanto, Ph.D, dosen Fakultas Teknik Universitas Indonesia menjelaskan bahwa gelaran aspal plastik yang dilakukan oleh Chandra Asri dan Sinar Mas Land ini merupakan salah satu aplikasi dari konsep ekonomi sirkular. “Dalam kegiatan ini, sampah plastik di-upcycle menjadi campuran aspal sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Tidak hanya itu, sampah plastik juga menjadi materi dengan daya guna baru yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas,” katanya.
Model aspal dengan campuran sampah plastik merupakan program Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Jenis sampah plastik yang digunakan adalah sampah plastik kresek yang umum dipakai sebagai kantong belanja sehari-hari yakni jenis
HDPE (High Density Polyethylene). Aspal dengan campuran sampah plastik tersebut sudah mengacu pada studi yang dilakukan Kementerian PUPR dan memiliki peningkatan daya tahan jalan hingga 40 persen. Dalam program ini, Sinar Mas Land dan Chandra Asri juga bekerja sama dengan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) untuk penyediaan bahan daur ulang sampah plastik kresek.
Model yang digunakan mengandung plastik (cacahan kantong plastik/HDPE) sehingga menghasilkan campuran aspal yang memiliki sifat tahan terhadap deformasi (perubahan bentuk akibat suhu) dan lebih baik dalam ketahanan lelah (fatique).