EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Asuransi Jasa Indonesia menerbitkan jaminan pembayaran proyek Satelit Republik Indonesia atau Satria senilai 20 juta dolar AS. Adapun proyek yang diluncurkan pemerintah ini akan dibiayai menggunakan skema pembiayaan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) senilai Rp 20,68 triliun.
Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo Cahyo Adi mengatakan adanya jaminan kepastian pembiayaan ini diharapkan proyek Satria dapat berjalan sesuai rencana.
“Kami memberikan jaminan berupa payment bond atau bank garansi standby letter of credit, menjamin pembayaran kontribusi equity tambahan dari para shareholders jika terjadi cost overrun juga ketika terjadi cedera janji yang serius untuk menutupi kekurangan pembayaran kepada lenders,” ujarnya kepada Republika.co.id, Jumat (27/8).
Proyek KPBU dikomandoi oleh konsorsium beberapa perusahaan seperti, PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusantara Satelit Sejahtera. Adapun konsorsium ini berdiri dengan bendera PT Satelit Nusantara Tiga.
Saat ini PT Satelit Nusantara Tiga akan membeli satelit yang diproduksi oleh Thales dan diluncurkan oleh perusahaan SpaceX. Adapun rencana peluncuran satelit sekitar Juni 2023 dan digunakan secara komersial pada November 2023. Pendanaan satelit tersebut PT Satelit Nusantara Tiga mendapat dukungan finansial, salah satunya dari The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Singapore.
“Kami menyadari kesulitan masyarakat yang berada di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) di Indonesia untuk mendapatkan akses internet yang layak sangat dipahami pemerintah terutama masa keemasan informasi ini, bandwidth yang mumpuni dipercaya dapat membawa masyarakat yang berada di wilayah 3T tersambung dengan dunia luar dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat,” ungkapnya.
Asuransi yang tergabung dalam Indonesia Financial Group (IFG) telah memulai groundbreaking ceremony pada 18 Agustus 2021, sehingga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan internet seluruh nusantara, menguatkan dan meluaskan konektivitas digital dan menghubungkan daerah 3T.