EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) mengimplementasikan teknologi untuk mendukung aspek operasional, pelayanan, keamanan dan keselamatan di seluruh bandara yang dikelolanya. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, Implementasi digitalisasi di bandara-bandara AP II saat ini sudah sekitar 50 hingga 60 persen untuk aspek pelayanan dan operasional.
“Persentase ini akan semakin meningkat cepat karena kini AP II telah memiliki sumber daya dan infrastruktur digital yang mendukung,” kata Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (29/8).
Sejalan dengan tranformasi digital, Awaluddin menuturkan, AP II mengembangkan satu model yakni Digitally Ready for Operational and Infostructure Development (DROID) Model sebagai tulang punggung penerapan NEXT Airport 4.0. Dia menilai, bandara berkonsep NEXT Airport 4.0 adalah bandara masa depan yang selalu mengikuti perkembangan dan mengadopsi teknologi terkini.
Awaluddin menjelaskan, melalui DROID Model, AP II memperkenalkan tiga platform mobile. Platform tersebut yaitu aplikasi travelin untuk layanan kepada penumpang (customer experience/CX), lalu aplikasi iPerform untuk operasional (operational excellent/OX), dan Pocket Airport Collaborative Decision Making (ACDM) sebagai aplikasi untuk kolaborasi antar stakeholder bandara (ecosystem exploration/EX).
“Ada dampak positif dari penerapan ketiga platform tersebut,” tutur Awaluddin.
Beberapa diantaranya takni, aplikasi Travelin berkontribusi dalam naiknya kepuasan pelanggan. Aplikasi iPerform juga menjadi andalan untuk efisiensi dan Pocket ACDM membuat kolaborasi di antara seluruh stakeholder bandara terkait operasional pesawat di sisi udara dapat berjalan dengan baik untuk meningkatkan prediktabilitas penerbangan.
“Penerapan teknologi dan penggunaan tiga platform mobile menjadikan pengelolaan bandara-bandara AP II efisien, optimal dan tangguh di setiap kondisi termasuk dalam merespons tantangan pandemi global COVID-19,” ungkap Awaluddin.
Dia menambahkan, AP II juga memiliki infrastruktur teknologi yang memadai untuk secara cepat mendukung regulasi baru khususnya di tengah pandemi Covid-19. Beberapa diantaray seperti kewajiban penggunaan aplikasi PeduliLindungi bagi penumpang pesawat untuk memproses keberangkatan penerbangan.