Ahad 29 Aug 2021 10:57 WIB

Ini Dampak Positif Penerapan Teknologi di Bandara AP II

Bandara berkonsep NEXT Airport 4.0 adalah bandara masa depan dengan teknologi terkini

Red: Gita Amanda
Implementasi digitalisasi di bandara-bandara AP II saat ini sudah sekitar 50-60 persen untuk aspek pelayanan dan operasional.
Foto: Angkasa Pura II
Implementasi digitalisasi di bandara-bandara AP II saat ini sudah sekitar 50-60 persen untuk aspek pelayanan dan operasional.

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Angkasa Pura II (Persero) secara berkelanjutan mengimplementasikan teknologi untuk mendukung aspek operasional, pelayanan, keamanan dan keselamatan di seluruh bandara yang dikelolanya. Implementasi teknologi sejalan dengan transformasi digital dengan konsep New Experience through (X) Technology Airport 4.0 atau disebut dengan NEXT Airport 4.0.

President Director of AP II Muhammad Awaluddin mengatakan bandara berkonsep NEXT Airport 4.0 adalah bandara masa depan yang selalu mengikuti perkembangan dan mengadopsi teknologi terkini (advance technology).

Baca Juga

“Implementasi digitalisasi di bandara-bandara AP II saat ini sudah sekitar 50-60 persen untuk aspek pelayanan dan operasional. Prosentase ini akan semakin meningkat cepat karena kini AP II telah memiliki sumber daya dan infrastruktur digital yang mendukung,” ungkap Muhammad Awaluddin, dalam siaran persnya.

Sejalan dengan tranformasi digital, AP II mengembangkan satu model yakni Digitally Ready for Operational and Infostructure Development (DROID) Model sebagai tulang punggung penerapan NEXT Airport 4.0.

photo
Implementasi digitalisasi di bandara-bandara AP II saat ini sudah sekitar 50-60 persen untuk aspek pelayanan dan operasional. - (Angkasa Pura II)

 

Melalui DROID Model, AP II memperkenalkan tiga platform mobile, yaitu aplikasi travelin untuk layanan kepada penumpang (customer experience/CX), lalu aplikasi iPerform untuk operasional (operational excellent/OX), dan Pocket Airport Collaborative Decision Making (ACDM) sebagai aplikasi untuk kolaborasi antar stakeholder bandara (ecosystem exploration/EX).

Dampak positif dari penerapan ketiga platform tersebut, di antaranya:

1. Travelin (customer experience/CX)

- Aplikasi travelin berkontribusi dalam naiknya kepuasan pelanggan/traveler berdasarkan Airport Service Quality Survey (ASQ Survey) yang digelar Airport Council International (ACI).

Rata-rata Nilai ASQ Survey di bandara AP II pada 2016 tercatat 4.00 dari skala 5; kemudian 2017 naik ke 4.68, lalu 2018 ke 4.76, kembali naik pada 2019 ke 4.87, dan tertinggi pada 2020 yakni 4.90. Bahkan, nilai ASQ Survey Bandara Soekarno-Hatta pada 2020 nyaris sempurna ada pada 4.98 dari skala 5.

- travelin mampu men-digitalisasi layanan tes COVID-19 di bandara-bandara AP II (Airport Health Center) khususnya untuk pemesanan layanan test secara digital.

2. iPerform (operational excellence/OX)

iPerform adalah aplikasi khusus karyawan AP II yang memiliki fitur mendukung pekerjaan sehari-hari, dan di tengah pandemi ini menjadi andalan untuk efisiensi, antara lain:

- Penghematan beban pegawai AP II mencapai Rp90 miliar pada Semester I/2021 dibandingkan dengan bujet (RKAP 2021), sejalan dengan sejumlah pekerjaan yang dapat dilakukan lewat iPerform sehingga mobilitas fisik karyawan berkurang, kemudian program pengembangan kompetensi yang kini dilakukan secara online termasuk melalui iPerform, dan aktivitas lainnya.

- iPerform dapat memantau optimalisasi fasilitas di bandara guna memastikan efisiensi operasional. Pada Semester I/2021, efisiensi penggunaan listrik di bandara AP II rata-rata 42 persen setiap bulan dan efisiensi air rata-rata mencapai 52 persen setiap bulan, dibandingkan dengan kondisi normal.

3. Pocket ACDM (ecosystem exploration/EX)

- Aplikasi Pocket ACDM membuat kolaborasi di antara seluruh stakeholder bandara terkait operasional pesawat di sisi udara dapat berjalan dengan baik untuk meningkatkan prediktabilitas penerbangan, meningkatkan tingkat ketepatan waktu (on-time performance/OTP) dan memaksimalkan slot penerbangan.

- Penerapan ACDM di tengah pandemi Covid-19 membuat Bandara Soekarno-Hatta mampu tetap beroperasi dengan baik selama 24 jam melayani berbagai penerbangan dalam kondisi apa pun, di tengah dinamisnya lalu lintas penerbangan.

“Penerapan teknologi dan penggunaan tiga platform mobile menjadikan pengelolaan bandara-bandara AP II efisien, optimal dan tangguh di setiap kondisi termasuk dalam merespons tantangan pandemi global Covid-19,” jelas Muhammad Awaluddin.

AP II juga memiliki infrastruktur teknologi yang memadai untuk secara cepat mendukung regulasi baru khususnya di tengah pandemi ini, seperti misalnya kewajiban penggunaan aplikasi PeduliLindungi bagi penumpang pesawat untuk memproses keberangkatan penerbangan.

Bahkan, di Bandara Sultan Thaha (Jambi) saat ini telah dioperasikan autogate yang terintegrasi dengan PeduliLindungi. Setiap calon penumpang yang ingin masuk ke terminal harus menunjukkan QR Code PeduliLindungi di autogate. Apabila calon penumpang sudah memenuhi persyaratan kartu vaksinasi dan surat keterangan tes Covid-19, maka autogate akan terbuka untuk penumpang dapat melanjutkan proses check-in.

AP II saat ini tengah menjalani kurva kedua transformasi digital, yang disebut dengan Transformation 2.0 (2020 - 2024) untuk mencapai visi sebagai Airport Enterprise Leader in the Region.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement