EKBIS.CO, PAPUA -- Wakil Ketua I Komite I DPD RI, Filep Wamafma, mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam melakukan pembangunan pertanian dari wilayah ujung Indonesia bagian Papua. Menurut Filep, upaya tersebut merupakan langkah yang tepat mengingat sektor pertanian di Papua memiliki potensi besar, terutama dalam mendukung peningkatan ekspor.
Seperti diketahui, dalam kunjungan kerjanya di Provinsi Papua beberapa hari lalu, Mentan Syahrul memantau jalannya panen raya yang dikakukan petani di Kabupaten Merauke. Di sana, Mentan menyalurkan bantuan sebesar 19,43 miliar. Mentan juga mendorong lahan hutan sagu Sorong menjadi kawasan agrowisata. Tak hanya itu, ia mendorong peningkatan kualitas RMU hingga pencetakan ribuan petani milenial Papua.
"Tentu saja kita mendukung dan mengapresiasi berbagai program petani milenial dari Kementan, terutana semua kegiatan pembangunan yang dilakukan di Papua," ujar Senator dari Papua Barat ini, Ahad (5/9), seperti dalam siaran persnya.
Dengan kegiatan pembangunan ini, Filep merasa yakin bahwa sistem baku SDM unggul, standar hasil produksi hingga pemasaran hasil pertanian di Papua semakin berkembang pesat dan berkelanjutan. "Karena itu, jika bekerja sama dengan berbagai pihak, tentu pekerjaan menanamkan keinginan untuk bertani kepada mereka kaum muda dapat menjadi lebih mudah. Saya berharap pemerintah juga terus membangun kerja sama dengan BUMN atau BUMD," katanya.
Filep menambahkan, Papua sebagai wilayah perbatasan dengan negara lain dinilai memiliki potensi besar dalam memenuhi asupan makanan ekspor. Potensi tersebut misalnya adalah mengekspor beras nasional ke Negara Papua Nugini dan juga negara lain yang dekat dengan perbatasan.
"Saya kira dengan adanya Duta Petani Millenial pertanian kita akam memiliki standar mutu yang baik dan ekspor ke negara lain," katanya.
Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong Provinsi Papua untuk mencetak lebih banyak SDM pertanian unggul yang siap menjadi wirausahawan muda dalam memperkuat sektor pertanian maju, mandiri dan modern. Menurut Mentan langkah tersebut penting dilakukan mengingat Papua adalah daerah subur dengan lahan pertanian yang belum tergarap maksimal.
"Hari ini saya datang untuk mengatakan bahwa Papua adalah daerah yang hebat. Kalau begitu ayo kita Sama-sama bertani, karena Tuhan menciptakan tanah Papua ini luar biasa. Mataharinya bersinar, airnya mengalir, tanahnya subur dan peluang ekspornya terbuka lebar," tutupnya.