EKBIS.CO, JAKARTA -- Putaran pertama perundingan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement/IUAE-CEPA) telah rampung pada Sabtu (4/9). Kedua negara sepakat untuk langsung melanjutkan perundingan kedua Oktober mendatang.
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, mengatakan, perundingan yang dilakukan Delegasi Indonesia dan Delegasi Uni Emirat Arab (UEA) selama tiga hari tersebut berjalan sangat produktif.
Hasil perundingan putaran pertama akan ditindaklanjuti dengan pertemuan-pertemuan teknis dan intersesi untuk membahas potensi kerja sama yang dapat dilakukan. "Misalnya dalam hal dukungan terhadap industri kecil dan menengah, niaga elektronik, dan pengembangan industri halal," kata Lutfi dalam pernyataan resminya, Senin (6/9).
Lutfi mengatakan, Presiden Joko Widodo juga menyambut sangat positif dimulainya perundingan CEPA antara kedua negara. Jokowi berharap agar perundingan IUAE-CEPA dapat dirampungkan dalam kurun waktu satu tahun.
Pada perundingan pertama ini, kedua Ketua Delegasi juga telah menandatangani Term of Reference (ToR) Perundingan IUAE-CEPA. ToR ini merupakan dokumen yang akan menjadi pedoman bagi kedua delegasi dalam menjalankan perundingan IUAE-CEPA. Kedua negara sepakat untuk melaksanakan perundingan putaran kedua IUAE-CEPA di bulan Oktober 2021.
Sebagai informasi, total perdagangan Indonesia–UEA pada 2020 tercatat sebesar 2,93 miliar dolar AS, dengan nilai ekspor Indonesia ke UEA pada 2020 sebesar 1,24 miliar dolar AS dan impor Indonesia dari UEA tercatat sebesar 1,68 miliar dolar AS.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke UEA antara lain minyak sawit, perhiasan, tabung dan pipa besi, mobil dan kendaraan bermotor, serta kain tenun sintetis. Komoditas impor utama Indonesia dari UEA di antaranya produk setengah jadi besi atau baja, hidrokarbon asiklis, aluminium tidak ditempa, logam mulia koloid, dan polimer propilena.