EKBIS.CO, JAKARTA--PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk membidik penyaluran kredit sebesar 6 persen sampai 8 persen pada akhir 2021. Adapun target ini sejalan dengan modal dan pencadangan yang kuat dari perseroan.
Wakil Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, perseroan berupaya mempertahankan performa positif sebagai bank pemimpin pasar kredit pemilikan rumah (KPR).
“Berbagai transformasi tersebut di antaranya perseroan memperkuat akses kredit ke segmen dengan potensi pertumbuhan besar di antaranya segmen dengan permintaan tinggi seperti masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), milenial, kaum urban, dan rantai bisnis industri tersebut,” ujarnya saat Public Expose BTN secara virtual, Kamis (9/9).
Dalam rencana bisnis perseroan, emiten bersandi saham BBTN ini juga membidik pertumbuhan aset dan dana pihak ketiga (DPK) kisaran masing-masing sebesar dua persen sampai empat persen dan lima persen sampai tujuh persen pada akhir 2021.
“Kami menargetkan pada akhir 2021, rasio permodalan (capital adequacy ratio/CAR) akan berada level sebesar 16 persen sampai 18 persen dan rasio pencadangan (coverage ratio) mencapai di atas 120 persen,” ucapnya.
Ke depan, perseroan berupaya meningkatkan penghimpunan dana murah. Perseroan juga memfokuskan cabang dan outlet sebagai point of sales and services sehingga proses kredit dilakukan tingkat regional. “Langkah ini telah kami lakukan sebelum pandemi dan hingga kini strategi tersebut sukses membawa BTN mampu mengarungi badai pandemi,” ucapnya.
Sejak BTN ditetapkan sebagai pelopor penyalur KPR pada 1976, perseroan telah menyalurkan pembiayaan sebanyak 5 juta unit rumah. Adapun jumlah tersebut terdiri atas KPR subsidi sekitar 3,6 juta unit dan KPR nonsubsidi sekitar 1,1 juta unit.
“Dominasi BTN dalam penyaluran KPR merupakan modal kuat bagi perseroan untuk mewujudkan visi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia 2025. Saat ini BTN berkontribusi lebih dari 60 persen dalam pencapaian pembangunan sejuta rumah berbagai daerah,” ucapnya.