EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali mendorong peningkatan produktivitas dan penghasilan petani nasional melalui program Makmur. Kali ini, perusahaan melaksanakan program yang diluncurkan Menteri BUMN Erick Thohir pada Agustus 2021 ini di Kepulauan Bangka Belitung.
Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan bahwa program Makmur akan memberikan manfaat banyak bagi masyarakat khususnya para petani. "Masyarakat bisa sangat terbantu dengan program Makmur yang ada di Belitung ini," kata Arya.
Arya menilai bahwa program Makmur merupakan satu ekosistem yang bertujuan membantu petani nasional. Pasalnya, program dari Pupuk Indonesia ini mampu meningkatkan produktivitas dan penghasilan petani. Berdasarkan data yang diterima, program ini berhasil meningkatkan produktivitas petani padi dan jagung yang masing-masing mencapai 34 persen dan 42 persen.
"Ini bagus banget. Program KUR-nya, nyambung semua ekosistemnya, jadi ini sangat baik," kata Arya.
Program Makmur yang berada di Kepulauan Bangka Belitung akan direalisasikan di atas lahan seluas 89 hektare yang tersebar di empat desa. Sebanyak empat desa yang akan mengimplementasikan program Makmur adalah desa Burong Mandi seluas 13 hektare, Buding seluas 26 hektare, Bentaian Jaya seluas 10 hektare, dan Kelubi seluas 40 hektare.
Program Makmur di sini melibatkan 45 petani yang tergabung dalam kelompok tani Astrada, Aik Tukal, Bunud Jaya, dan Jaya Bambu. Adapun di atas lahan seluas 89 hektare ini akan ditanami sebanyak 890 ribu batang singkong, dengan jarak tanam 1x1 meter. Panen perdana program Makmur di Kabupaten Belitung Timur ini ditargetkan pada Juni, Juli, dan Agustus 2022.
Lebih lanjut Arya mengatakan bahwa program Makmur di Kepulauan Bangka Belitung ini dilaksanakan di atas lahan bekas tambang. Program ini, kata Arya juga mampu mengalihkan para penambang ilegal menjadi petani.
Sementara Sahani, salah satu petani mengapresiasi program Makmur. Menurut dia, program ini memberikan kepastian bagi petani khususnya dari sisi permodalan. "Karena dana desa itu terbatas, banyaknya itu ke infrastruktur, dan kemudian keterlibatan dari Kementerian biar kita lebih jelas kemudian memberikan ruang, di sini ada dari Bank Sumsel, PT Timah untuk bekerjasama dengan kami, sehingga kami terinovasi mengajak masyarakat untuk membuka lahan ke depan dalam program pangan," kata Sahani.
Sahani berharap program Makmur mampu meningkatkan kesejahteraan para petani di Kepulauan Bangka Belitung dan mampu keluar dari tekanan pandemi Covid-19. "Saya berharap ke depan untuk mensejahterakan masyarakat, yang lebih makmur dibanding saat ini. Karena kondisi masyarakat sekarang terserang Covid-19, maka kegiatan masyarakat untuk beraktivitas terbatas," kata Sahani.