EKBIS.CO, JAKARTA -- BukuWarung masuk dalam daftar perdana LinkedIn 15 Top Startups di Indonesia. Daftar LinkedIn Top Startups perdana yang dirilis pada Rabu (22/9) merefleksikan 15 perusahaan yang tetap bertahan bahkan berkembang dalam situasi sulit di tengah pandemi seperti sekarang.
Perusahaan yang masuk dalam daftar ini juga menunjukkan tren perkembangan bisnis di berbagai ranah industri, mulai dari platform keuangan, belanja online hingga layanan belajar daring; mengindikasikan bidang-bidang yang memiliki potensi karir di masa depan. CEO dan Co-Founder BukuWarung Abhinay Peddisetty mengatakan, apresiasi dari LinkedIn ini sangat berarti besar bagi kerja keras perusahaan selama 2 tahun terakhir untuk membangun dan mengembangkan BukuWarung sebagai perusahaan teknologi yang fokus pada penyediaan infrastruktur digital bagi UMKM di Indonesia.
"Usaha kami ternyata mendapat perhatian dan tentu saja menjadi pendorong agar kami bekerja lebih keras lagi untuk mengembangkan layanan kami," ujar CEO dan Co-Founder BukuWarung Abhinay Peddisetty dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (22/9).
Daftar startup tersebut disusun berdasarkan data eksklusif LinkedIn yang dikumpulkan sejak periode Juli 2020 hingga Juni 2021 dengan memperhitungkan 4 pilar utama, yaitu: 1) pertumbuhan jumlah karyawan, 2) interaksi pengguna LinkedIn dengan startup dan karyawannya, 3) ketertarikan para pencari kerja, serta 4) bagaimana startup itu berhasil menarik talenta-talenta terbaik dari perusahaan yang tergolong dalam daftar LinkedIn Top Companies.
Syarat untuk bisa masuk dalam daftar Linkedin Top Startups Indonesia, sebuah perusahaan harus berusia maksimal 7 tahun, memiliki sedikitnya 50 karyawan, dimiliki oleh swasta dan berkantor pusat di Indonesia. Selain BukuWarung, startup lain yang juga masuk daftar LinkedIn Top Startups di Indonesia adalah Sociolla, Kopi Kenangan, Sayurbox, Ajaib, Flip, Lemonilo, Ruangguru, Mamikos, TaniHub, Andalin, Shipper, Ula, HappyFresh, and CoLearn.
BukuWarung merupakan satu dari empat perusahaan termuda dalam daftar tersebut (berdiri antara 2019-2020). Berdiri pada 2019, BukuWarung berkomitmen membantu para pelaku UMKM di Indonesia dalam pengelolaan dan pengembangan bisnis secara efisien. Dimulai dari pembukuan digital (yang menjadi layanan utamanya), etalase online hingga pembayaran dan pendanaan.
BukuWarung saat ini memiliki 6,5 juta pengguna UMKM dan mengumpulkan total investasi sebesar Rp 1,1 triliun. Dengan lebih dari 200 orang karyawan dan akan terus bertumbuh, tim BukuWarung meingimplementasikan budaya work from anywhere dengan lokasi karyawan yang tersebar di 3 negara (Indonesia, Singapura dan India).
Abhinay menambahkan, dengan tantangan ekstra akibat pandemi global, penguatan tim BukuWarung dibangun secara jarak jauh melalui proses yang komprehensif dan mendalam, juga melalui aktivitas internal, seperti interaksi antardivisi, permainan seru mingguan, dan grup berbasis hobi.
"Kami juga memiliki tujuan untuk membangun budaya kerja yang beragam dan inklusif agar siapa saja berkesempatan bekerja dalam lingkungan kolaboratif yang BukuWarung bangun, terlepas dari latar belakang dan lokasi mereka berada," lanjut Abhinay.
BukuWarung juga merumuskan nilai-nilai perusahaan (disebut “BukuValues”) sebagai pedoman bagi karyawan tentang bagaimana cara bekerja dengan menjunjung rasa kepemilikan yang tinggi, keingintahuan, kemampuan menyelesaikan masalah, dan semangat melayani para pengguna.