Senin 27 Sep 2021 15:45 WIB

Erick Thohir: #GirlsTakeover Sesuai Strategi SDM BUMN

Program #GirlsTakeover masuk ke salah satu program yakni kepemimpinan muda di BUMN

Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan program #GirlsTakeover yang merupakan kerja sama FHCI BUMN dengan Yayasan Plan International Indonesia sesuai dengan strategi besar transformasi SDM BUMN.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan program #GirlsTakeover yang merupakan kerja sama FHCI BUMN dengan Yayasan Plan International Indonesia sesuai dengan strategi besar transformasi SDM BUMN.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan program #GirlsTakeover yang merupakan kerja sama FHCI BUMN dengan Yayasan Plan International Indonesia sesuai dengan strategi besar transformasi SDM BUMN.

"Karena itu saya juga ketika FHCI BUMN mengusulkan kerja sama dengan Yayasan Plan International Indonesia bahwa ada program #GirlsTakeover, saya langsung menyambut dan hal ini juga positif karena sesuai dengan strategi besar transformasi daripada human capital BUMN dan tentu women leadership," ujar Erick Thohir dalam konferensi pers #GirlsTakeover di Jakarta, Senin (27/9).

Baca Juga

Erick juga menambahkan bahwa Program #GirlsTakeover ini juga masuk ke salah satu program yakni kepemimpinan muda di BUMN yang nantinya banyak pimpinan BUMN itu diisi oleh sosok berusia di bawah 42 tahun dengan target 5 persen pada tahun ini dan 10 persen pada 2023. "Program #GirlsTakeover karena menjadi bagian dua program utama BUMN yakni women leadership dan kepemimpinan muda BUMN, saya sangat menyambut baik," katanya.

Seperti yang sudah disampaikan Menteri BUMN sejak awal bahwa Kementerian BUMN memiliki lima key performances indicator atau KPI, pertama bagaimana memetakan ulang yang namanya korporasi dan public services. Kedua, Kementerian BUMN juga tentu dengan persaingan pasar terbuka, apalagi juga Covid-19 masih berlangsung, Kementerian juga ingin memastikan BUMN punya bisnis intinya masing-masing.

Tetapi tidak hanya bisnis inti, BUMN juga harus menjadi ekselen di era persaingan ini. Ketiga inovasi dan digitalisasi, menjadi kunci juga, di mana sekarang banyak sekali BUMN go digital.Keempat adalah proses bisnis.

Erick Thohir tidak mau berdasarkan project based, ini yang dilakukan proses bisnis. Dalam melakukan penugasan, Menteri BUMN memastikan penugasan ini, apakah tentu harus transparan dan terbuka untuk segala kementerian.

"Tentu terakhir yang selalu saya bilang transformasi di BUMN tidak akan terjadi kalau tidak ada transformasi human capital-nya. Di sinilah kita sangat fokus membenahi human capital BUMN. Dan tentu di lima KPI tersebut, kita boleh bermimpi dan melakukan , tetapi kembali lagi kalau tidak punya nilai inti maka itu juga berat, karena itu kita putuskan nilai inti kita adalah AKHLAK. " kata Erick.

Kembali pada KPI kelima yakni mengenai human capital. Menteri BUMN sudah mensejajarkan antara Kementerian BUMN Forum Human Capital Indonesia yang di bawah komunitas direksi BUMN. "Dengan berdiri sejajar kita bisa berkolaborasi dengan baik. Memang kebijakannya sebagian di kami, tetapi bukan berarti FHCI BUMN tidak bisa mengusulkan kebijakan. Salah satu kebijakan yang ingin kita pastikan sejak awal adalah women leadership," kata Erick.

Kementerian BUMN memiliki target-target bahwa di tahun ini 15 persen kepemimpinan wanita di BUMN. Di tahun 2023, target tersebut menjadi 25 persen. "Kenapa seperti itu? Kita penting melakukan kesetaraan gender dan tentu dengan adanya keseimbangan dalam kepemimpinan, ini juga terbukti ada peningkatan hasil daripada sebuah perusahaan. Karena itu di FHCI juga memiliki program-program mentoring, coaching atau kepemimpinan mengenai bagaimana menyeimbangkan antara kehidupan sebagai profesional dan kehidupan rumah tangganya," ujar Menteri BUMN Erick Thohir.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement