Senin 04 Oct 2021 11:15 WIB

Pupuk Kaltim Siap Merambah Pasar Pupuk Nonsubsidi

Pupuk Kaltim saat ini merupakan produsen Urea terbesar di Indonesia.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Petani mencabut bibit padi untuk tambal sulam di areal persawahan ranomeeto, Kecamatan Ranomeeto, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Jumat (20/8/2021). Memasuki musim tanam padi akhir tahun ini, petani di wilayah itu mengaku kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi jenis urea akibat terjadinya kelangkaan sejak sebulan lalu.
Foto:

Pada 2020, 72 persen dari volume penjualan Urea Pupuk Kaltim menyasar pasar nonsubsidi domestik dan ekspor, dengan terlebih dahulu memastikan kebutuhan dalam negeri terpenuhi. “Untuk meningkatkan penggunaan pupuk nonsubsidi dalam negeri, kami menciptakan ekosistem yang membantu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani Indonesia melalui program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat). Di dalam program ini kami menggandeng berbagai stakeholders di industri pertanian, mulai dari petani, distributor pupuk dan pestisida, pemerintah daerah, offtaker, hingga lembaga keuangan dan asuransi,” kata Rahmad.

Hingga Agustus 2021, program Makmur Pupuk Kaltim telah dilaksanakan di lahan seluas 9.231 hektare atau sudah mencapai 77 persen dari total target 12.000 hektar di 2021. Sebanyak 6.535 petani telah merasakan manfaat langsung dari program ini, dengan peningkatan rata-rata produktivitas untuk tanaman padi sebesar 137 persen dan jagung 145 persen, serta peningkatan keuntungan yang didapatkan petani rata-rata untuk tanaman padi sebesar 151 persen dan jagung 145 persen.

“Dengan dukungan di pasar nonsubsidi dan program Makmur yang terus kami perluas wilayahnya, akan membantu meningkatkan produktivitas petani dan turut mendorong Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” ujar Rahmad.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement