EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mendorong pengembangan ekonomi syariah melalui pertanian terintegrasi yang end to end atau dari hulu ke hilir. Direktur Eksekutif Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI, M Anwar Bashori menyampaikan pertanian sudah terjadi jadi sektor yang unggul di Indonesia.
"Sejak Covid-19 2020 semua sektor terpuruk, pertumbuhannya minus tapi sektor makanan halal dan sektor pertanian terintegrasi ini positif, sampai sekarang," katanya dalam Webinar Pertanian Agriculture for Sustainable Growth BI, Selasa (5/10).
Anwar mengatakan ini menjadi berkah sekaligus tuntunan bagi Indonesia untuk serius menggarap pertanian sebagai tulang punggung keberlangsungan pertumbuhan ekonomi. Ciri khas ini akan dipamerkan dalam ajak Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang akan segera digelar sebagai ajang internasional.
Sektor makanan halal juga akan tergantung pada pertanian terintegrasi yang masuk dalam program pengembangan halal value chain BI. Anwar mengatakan, inisiatif ini masih akan terus dikembangkan secara dari hulu ke hilir, termasuk di sektor pertanian terintegrasi.
"Ini harus dikembangkan secara end to end, misal nanti juga kita bahas terkait skema pembiayaan yang tepat untuk sektor pertanian seperti apa, karena pasti akan beda dengan manufaktur industri," katanya.
Mengingat ekonomi syariah sangat menitikberatkan pada proses. Ia berharap sektor pertanian bisa mendapat dan menjalani skema yang adil, menguntungkan bagi semua pihak, sehingga membawa kemaslahatan.
Anwar mengatakan permasalahan terbesar dalam transaksi ekonomi selama ini adalah pembagiannya yang tidak adil. Ia berharap, kerja sama berbagai pihak di sektor pertanian dan lintas sektor lain bisa membawa keadilan ekonomi dan maslahat, sekaligus bisa membantu pemerintah untuk mengembangkan ekonomi syariah.