EKBIS.CO, PANGKALPINANG -- PT Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Wilayah Kepulauan Bangka Belitung berupaya mempercepat pemulihan mesin agar distribusi listrik ke pelanggan kembali normal.
"Sudah dua pekan terakhir salah satu mesin dalam kondisi rusak sehingga kami terpaksa melakukan manajemen beban pada jam-jam tertentu," kata General Manager PLN UIW Kepulauan Babel Amris Adnan di Pangkalpinang, Jumat (8/10).
Upaya pemulihan yang dilakukan PLN Bebel dengan mendatangkan komponen mesin mobile power plant (MPP) dari Riau dan Jakarta. MPP merupakan mesin yang bisa dipindahkan ke tempat lain sesuai kebutuhan.
Saat ini pembangkit terbesar yang melayani sistem kelistrikan Bangka yaitu pembangkit MPP 25 MW mengalami gangguan mesin. Pada saat terjadi beban puncak rata-rata 175 megawatt, hanya mampu dipasok 155 megawatt, sehingga harus dilakukan pemadaman 20 megawatt.
Untuk mempercepat pemulihan dilakukan dengan beberapa kegiatan secara paralel, yaitu mendatangkan komponen mesin dari Riau dan peralatan pendukung dari Jakarta. "Kami juga sedang mengerjakan perbaikan pembangkit MPP yang didukung tenaga ahli dari General Electric," ujar Amris.
Ia mengatakan, tahap pengangkutan komponen mesin dari Riau saat ini sedang dalam proses persiapan pengangkutan. Sedangkan pengerjaan perbaikan mesin saat ini sedang dalam tahap investigasi oleh tim.
"Kami perkirakan proses perbaikan akan selesai akhir Oktober ini," kata dia.
PLN telah mempersiapkan solusi jangka panjang dengan pembangunan kabel laut interkoneksi Sumatra-Bangka yang ditargetkan selesai akhir 2021. Dengan selesainya proyek tersebut, Bangka akan mendapatkan tambahan daya hingga 250 MW.
Selain itu, saat ini PLN UIW Babel sedang melakukan penambahan kapasitas melalui relokasi tujuh unit mesin dari lokasi lain sebesar 7 MW dan mengoperasikan IPP PLBTg (Bio Gas) 2 MW, yang akan beroperasi secara bertahap sampai minggu ketiga November 2021. Untuk saat ini 3 MW sudah beroperasi. Upaya ini dilakukan untuk meminimalkan terjadinya pemadaman listrik kepada pelanggan di Bangka.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Kami juga mohon dukungan dan doa agar petugas dapat mengatasi gangguan tersebut dengan selamat," ungkap Amris.