EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) sebagai produsen pupuk Urea terbesar di Indonesia menjadi salah satu pemain di industri pupuk nasional yang mampu menjaga kinerja perusahaan tetap stabil terlepas dari tantangan selama pandemi. Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengatakan Pupuk Kaltim selama empat tahun berdiri tidak pernah satu tahun pun mengalami kerugian. Rahmad menyampaikan Pupuk Kaltim bahkan tetap meraih kinerja positif selama pandemi.
"Pada 2020 kita berhasil membukukan kinerja yang sama dengan tahun-tahun sebelum pandemi," ujar Rahmad saat konferensi pers bertajuk 'Strategi Pupuk Kaltim Tutup 2021 dengan Kinerja Positif' pada Selasa (12/10).
Rahmad mengatakan perusahaan berhasil mencatatkan laba tertinggi sepanjang sejarah pada 2021 (hingga kuartal III) yang mencapai Rp 4,19 triliun atau 288 persen dari RKAP kuartal III 2021. Rahmad mengaku optmistis capaian ini akan terus meningkat hingga akhir tahun.
Rahmad menilai capaian positif tak lepas dari berbagai implementasi inisiatif strategis perusahaan hingga berhasil memastikan operasional dan produksi yang stabil guna memenuhi kebutuhan di industri, termasuk setiap momentum musim tanam di Indonesia.
"Di tengah kontraksi ekonomi akibat pandemi, industri pupuk menjadi industri yang diprediksi akan terus tumbuh seiring dengan kebutuhan pangan, populasi yang meningkat dan pertumbuhan ekonomi global," ucap Rahmad.
Kata Rahmad, kapasitas produksi Pupuk Kaltim memang hanya nomor enam dunia di bawah China, India, bahkan negara-negara timur tengah. Namun begitu, China dan India hanya fokus pada pemenuhan domestik, sementara ekspor negara-negara timur tengah tidak menyasar pasar Asia Pasifik.
"Kalau bicara Asia Pasifik, Pupuk Kaltim menjadi pemain terbesar. 80 persen ekspor Urea Indonesia berasal dari Pupuk Kaltim," kata Rahmad
Keberhasilan Pupuk Kaltim menguasai pasar Asia Pasifik tak lepas dari keunggulan perusahaan dalam pabrik yang efisien, volume besar, dan memiliki telat geografis yang stategis karena berada di jalur pelayaran internasional dan mampu mengakomodir kapal besar.