Jumat 22 Oct 2021 09:52 WIB

IHSG Dibuka Koreksi Tertekan Penurunan Saham Tambang

IHSG akan cenderung melemah pada perdagangan hari ini.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (ilustrasi). IHSG pagi ini dibuka melemah seiring penurunan harga saham-saham pertambangan.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (ilustrasi). IHSG pagi ini dibuka melemah seiring penurunan harga saham-saham pertambangan.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari ini, Jumat (22/10). IHSG dibuka koreksi sebesar 0,19 persen ke level 6.620,25 dan terus turun hingga ke posisi 6.585,55.

Penurunan saham tambang menjadi pemberat pergerakan IHSG dengan BUMI terpangkas sebesar 5,13 persen, saham ITMG terkoreksi 3,41 persen, lalu saham ADRO turun 3,13 persen hingga saham PTBA dan ANTM juga melemah 2 persen.

Baca Juga

Phillip Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan cenderung melemah pada perdagangan hari ini. Salah satu sentimen yang mempengaruhi yaitu penurunan harga komoditas. 

Di pasar komoditas, harga minyak mentah anjlok sekitar 1 persen setelah National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) meramalkan bahwa cuaca musim dingin di sebagian besar wiilayah AS akan lebih hangat dari rata-rata.

"Harga minyak mentah juga mendapat tekanan dari jatuhnya harga batubara dan gas alam. Pemerintah China telah memberikan sinyal akan melakukan intervensi untuk mendinginkan pasar domestik batubara," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Jumat (22/10).

Selain itu, investor akan terus memantau perkembangan dari krisis utang Evergrande Group. Perusahaan properti China ini semakin mendekati status gagal bayar atas pembayaran kupon obligasi yang jatuh tempo pada 23 September lalu. Masa tenggang 30 hari untuk pelunasan pembayaran kupon ini akan berakhir besok.

Sementara itu, di pasar obligasi imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Notes) naik 4,5 bps menjadi 1,68 persen. Kenaikan ini terjadi setelah data memperlihatkan pasar tenaga kerja AS semakin membaik. 

Jumlah orang yang untuk pertama kali mencairkan tunjangan pengangguran turun menjadi 290 ribu per 16 Oktober. Data ekonomi lain memperlihatkan bahwa permintaan rumah atau tempat tinggal masih cukup kuat. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement