EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) berkomitmen mendorong para pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) dapat mengaplikasikan teknologi digital termasuk dalam aspek pemasaran. Transformasi digital yang terjadi saat ini dipercepat dengan kondisi dunia karena terjadinya pandemi Covid-19.
Kondisi tersebut telah mengubah perilaku konsumen. Salah satunya dalam pemilihan saluran pembelian atau belanja konsumen.
Plt Dirjen IKMA Kemenperin Reni Yanita menyampaikan, pihaknya melihat adanya peluang ekonomi digital Indonesia yang begitu luar biasa. Maka pada 2017, Kemenperin meluncurkan program e-Smart IKM.
“Program ini diharapkan agar produk-produk IKM nasional memiliki kualitas yang bisa berdaya saing global. Hal itu dengan memanfaatkan platform digital yang ada seperti e-commerce, website dan media social,” tutur Reni di Jakarta, Ahad (24/10).
Menurut data Bank Indonesia (BI), nilai transaksi e-commerce Indonesia pada 2020 mencapai Rp 266,3 triliun. Sejak 2020, pelaksanaan program e-Smart IKM menjadi bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Gernas BBI merupakan sebuah gerakan nasional sebagai bentuk dukungan terhadap industri atau produk dalam negeri. “Selain itu, kampanye Gernas BBI yang intens dilakukan pemerintah juga bertujuan meningkatkan UMKM atau IKM onboarding di plaform digital, dengan target sebanyak 30 juta UMKM atau IKM onboarding pada 2023,” ungkapnya.
Reni menambahkan, pihaknya telah melaksanakan berbagai program dalam mendukung Gernas BBI, di antaranya pelaksanaan webinar series bersama marketplace Indonesia dan puncaknya pada Festival Joglosemar pada Mei 2021. Sebagai kelanjutan program pembinaan dari Gernas BBI, Ditjen IKMA melaksanakan kegiatan Workshope-Smart IKM bagi sentra IKM di Kota Malang.
"Sebagai tindak lanjut program e-Smart IKM ini, ke depannya kepada para IKM yang aktif dan lolos kurasi akan dipilih untuk mengikuti sustainable program dari Ditjen IKMA. Di antaranya pendampingan digital marketing, manajemen usaha, dan fasilitasi membership di e-commerce global dalam program IKM Go Global,” kata dia.
Reni mengajak pemerintah daerah dan kolaborator supaya dapat meneruskan pembinaan kepada para IKM, sehingga mereka mendapat akses terus berkembang dalam rangka meningkatkan daya saing industri demi masa depan Indonesia yang lebih baik. “Apresiasi yang sebesar-besarnya kepada marketplace yang bersedia berkolaborasi bersama kami dalam upaya edukasi kepada IKM. Sudah saatnya marketplace di Indonesia dibanjiri oleh produk lokal,” ujarnya.