Rabu 27 Oct 2021 08:18 WIB

Harga Emas Berjangka Turun Terseret Menguatnya Dolar AS

Analis menilai penurunan emas hanyalah koreksi turun rutin dalam tren naik.

Red: Friska Yolandha
Perhiasan emas dijajakan di salah satu toko emas di Pasar Baru Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/8). Harga emas berjangka tergelincir pada akhir perdagangan Selasa (26/10), menyusul aksi ambil untung dari kenaikan beberapa sesi sebelumnya.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Perhiasan emas dijajakan di salah satu toko emas di Pasar Baru Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/8). Harga emas berjangka tergelincir pada akhir perdagangan Selasa (26/10), menyusul aksi ambil untung dari kenaikan beberapa sesi sebelumnya.

EKBIS.CO,  CHICAGO -- Harga emas berjangka tergelincir pada akhir perdagangan Selasa (26/10), menyusul aksi ambil untung dari kenaikan beberapa sesi sebelumnya. Kenaikan ini terjadi di tengah menguatnya dolar AS dan laporan laba perusahaan yang positif mendorong selera investor terhadap aset-aset berisiko.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, merosot 13,4 dolar AS atau 0,74 persen, menjadi ditutup pada 1,793,40 dolar AS per ons. Sehari sebelumnya, Senin (25/10), emas berjangka bertambah 10,5 dolar AS atau 0,58 persen menjadi 1.806,80 dolar AS.

"Pergerakan ekuitas yang lebih kuat dari perkiraan, dengan banyak (laporan) laba, mengambil sedikit emas pagi ini," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Hasil yang kuat dari perusahaan-perusahaan terkait teknologi mendorong indeks acuan S&P 500 ke rekor tertinggi selama sesi, menghilangkan kilau emas sebagai aset safe-haven. Selain itu meredupkan daya tarik emas bagi investor yang memegang mata uang lainnya, indeks dolar menguat 0,1 persen.

Haberkorn mengatakan beberapa pedagang emas dapat membukukan keuntungan dari pergerakan naik baru-baru ini, dengan ekuitas sekuat mereka. Analis pasar berpendapat bahwa penurunan emas hanyalah koreksi turun rutin dalam tren naik yang tetap dalam grafik batang harian.

Harga emas telah reli sekitar 2,5 persen selama lima sesi terakhir, didukung oleh kekhawatiran atas inflasi dan ketidakpastian atas langkah-langkah apa yang akan diambil bank sentral untuk memerangi kenaikan harga. Analis mengatakan emas tidak mungkin menyimpang terlalu jauh dari level teknis utama 1.800 dolar AS per ons, mengingat fokus pada inflasi. Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang umumnya mengikuti pencetakan uang secara luas oleh bank-bank sentral.

Fokus minggu ini adalah pada pertemuan bank-bank sentral utama, termasuk pertemuan Bank Sentral Jepang (BoJ) dan Bank Sentral Eropa (ECB) yang dijadwalkan pada Kamis (28/10/2021). Sementara itu, pertemuan kebijakan Federal Reserve AS dijadwalkan untuk minggu depan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 50,4 sen atau 2,05 persen, menjadi ditutup pada 24,088 dolar AS per ons. Platinum untuk pengiriman Januari turun 30,9 dolar AS atau 2,9 persen menjadi ditutup pada 1.032,9 dolar AS per ons.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement