EKBIS.CO, JAKARTA-- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berupaya mendorong penyaluran kredit khusus segmen KPR non subsidi, salah satunya fitur graduated payment mortgage dalam produk KPR BTN Gaess for Millenial. Tercatat sejak 2019 sampai kuartal III 2021, KPR BTN Gaess for Millenial sebesar Rp 15,2 triliun.
Direktur Consumer and Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar mengatakan syarat nasabah yang dapat menikmati fitur GPM dalam produk KPR BTN Gaess For Millenial. Pertama, berusia 21-35 tahun. Kedua, memiliki pekerjaan dan status sebagai karyawan tetap dengan penghasilan tetap.
“Fitur GPM, milenials dapat membayar cicilan yang lebih terjangkau misalkan jika milenials membeli rumah seharga Rp 500 juta dengan uang muka lima persen, maka angsuran awal dengan fitur GPM, hanya perlu mencicil Rp 2,8 juta per bulan. Sedangkan tanpa fitur GPM cicilannya akan mencapai sekitar Rp 3,1 juta,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (28/10).
Dengan penambahan fitur anyar pada KPR BTN Gaess For Millenial, perseroan mematok target realisasi kredit konsumer non subsidi semua produk sekitar Rp 10,3 triliun pada 2021. Tercatat pada kuartal III 2021, perseroan telah menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 270,27 triliun atau naik 6,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 254,91 triliun.
KPR Subsidi masih menjadi penopang utama pertumbuhan kredit sebesar 11,74 persen yoy menjadi Rp 129,98 triliun pada kuartal III 2021. Kenaikan penyaluran KPR Subsidi masih mendominasi pangsa KPR subsidi sebesar 86 persen, KPR Non-Subsidi naik level 2,11 persen yoy menjadi Rp 81,88 triliun pada kuartal III 2021.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menambahkan fitur GPM merupakan salah satu solusi bagi milenial untuk mendapatkan pembayaran angsuran beberapa tahun pertama, sehingga lebih ringan dengan perhitungan suku bunga kredit yang lebih kompetitif.
“Fitur ini menjawab kebutuhan para milenial dalam membeli hunian dan keringanan dalam membayar angsuran sesuai dengan perencanaan finansial mereka karena pada tahun-tahun awal biasanya mereka masih beradaptasi dengan cicilan KPR,” ucapnya.
Nixon menjelaskan fitur GPM memiliki keunggulan utama di antaranya suku bunga promo lebih rendah dan diperhitungkan secara berjenjang sebesar 4,75 persen selama dua tahun pertama pinjaman, dibandingkan dengan KPR biasa yang menggunakan skema fix and cap (bunga naik satu persen tiap tahun selama tiga tahun pertama), sehingga besar angsuran GPM lebih rendah dibanding angsuran KPR reguler pada awal masa kredit.
“Setelah itu, pembayaran angsuran akan meningkat secara stabil sesuai dengan asumsi kenaikan penghasilan calon debitur setiap tahunnya. Dengan fitur ini para milenial masih memiliki kelonggaran finansial untuk membeli kebutuhan rumah lainnya seperti furniture, kitchen set atau kebutuhan lain yang saat itu mendesak,” ucapnya.